Dinkes Inhil Gelar Pertemuan Dokter dan Pengelola Program Napza Puskesmas

HARIANRIAU.CO - Di era globalisasi dan modernisasi saat ini penyalahgunaan Napza menjadi sorotan Pemerintah Indonesia dikarenakan dapat mengakibatkan berbagai resiko termasuk kematian dan mengharuskan pemerintah Indonesia maupun daerah untuk melakukan sesuatu guna memerangi narkoba atau napza.

Dengan demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Dinkes Inhil) secara khusus mengadakan pertemuan SOP program napza bagi Dokter dan pengelola program napza Puskesmas se-Kabupaten Inhil yang dilangsungkan di Aula Hotel Arista, Jalan Kartini Tembilahan, Senin (12/06/2023).

Pertemuan ini dibuka oleh Kepala Dinkes Inhil, Rahmi Indrasuri SKM MKL yang diwakili oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Inhil Devi Natalia, SKM MH dan diikuti oleh 60 orang Dokter dan Pengelola Program Pencegahan dan Pengendalian Penyalahgunaan NAPZA Puskesmas se-Kabupaten Inhil.

Devi mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan napza salah satunya melalui skrining atau deteksi dini dengan mengunakan instrument assist yang ditujukan kepada petugas kesehatan, pasien dapat memperoleh informasi yang tepat, upaya kuratif dan rehabilitatif.

Ia menjelaskan berdasarkan survei BNN diperkirakan pada tahun 2021 pengguna narkoba/ napza naik dari 0,15 menjadi menjadi 1,95% (3,66 jiwa) dari tahun 2019 s/d 2022, prevalensi pengguna narkoba di indonesia sebesar 1,80 % (3,41 juta jiwa) sementara prevalensi dunia di tahun 2020 sebesar 5,5 (275 juta jiwa) seluruh dunia menggunakan narkotika, angka prevalensi tersebut merujuk pada masyarakat secara nasional.

"Sementara itu jumlah kasus pengguna pengguna/pasien penyalahgunaan napza yang tercatat/ terlapor di Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2023 sebanyak 67 orang dari 30 UPT Puskesmas Sekabupaten Indragiri Hilir," jelas Devi.

Kemudian dikatakannya dengan pertemuan ini kedepannya diharapkan pasa Dokter dapat dengan berkompeten berkerjasama dengan Pemerintah dan Dinas Kesehatan untuk melakukan pengelolaan program napza.

"Kami berharap dengan pertemuan ini tercapainya bersama tentang perencanaan ke depan untuk meningkatkan capaian pelayanan setelah mengikuti pertemuan ini kemampuan terakhir Dokter dan Pengelola Program napza dapat meningkat," pungkasnya.

Untuk diketahui, Narasumber pada pertemuan ini yaitu 1 orang dari Dinas Kesehatan Propinsi Riau, 1 orang Doker dari RSUD Puri Husada Tembilahan dan dari Pengelola Program napza 1 orang. (GALERY FOTO)