Kondisi Muhammad Alhafizi Semakin Membaik

Kondisi Muhammad Alhafizi Semakin Membaik

Masih ingat Muhammad Alhafizi, bayi penderita kulit mengelupas asal Kampar Kiri yang kondisinya sempat viral beberapa waktu lalu?

Kini, bayi berusia 4 bulan tersebut kondisinya sedikit demi sedikit mulai membaik.Kondisinya juga dilaporkan sudah sehat dan sudah dibenarkan untuk pulang kembali ke rumah sejak Kamis (4/8/2017) lalu. 

Wajah dan tubuh Alhafizi yang sebelumnya terkoyak-koyak karena kondisi kulitnya yang mengalami  eritroderma atau dermatitis eksfoliativa kini nyaris tak terlihat lagi.

Sekitar hampir sepekan di bawah penanganan para dokter dan petugas medis RSUD Arifin Achmad, kini Alhafizi pun terlihat layaknya bayi sehat kebanyakan.

Kulitnya bersih, matanya bersinar dan pastinya, hampir tidak ada lagi terdengar tangisan mengiris hati yang disebabkan menahan rasa sakit akibat kondisi kulit yang hampir seluruhnya terkelupas. 

Menurut sang ayah Musdianto, seperti dilansir dari goriau, anaknya telah pulih sekitar 80 persen. "Alhamdulillah sudah pulang kemarin. Sekarang kondisinya sudah sehat 80 persen-lah," jawabnya.

Musdianto menyebutkan, jika sebelumnya kulit wajah dan tubuh sang anak mengelupas, sekarang sudah tidak ada lagi dan hampir normal seperti sedia kala. Alhafizi juga tidak sering lagi menangis.

"Sekarang sudah di rumah. Udah tidak nangis-nangis dan bisa ketawa. Biasanya mungkin karena perih jadi sering nangis. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan semua pihak yang sudah diberikan, mudah-mudahan dibalas Allah SWT," terangnya.

Terlihat dari foto-fotonya, kulit Alhafizi sebagian sudah membaik. Wajahnya pun tampak ganteng, tidak seperti saat pertama dibawa ke RSUD Arifin Achmad, beberapa waktu lalu. Memang ada sedikit bekas di badannya, namun sudah mulai membaik.

Kepulangan Alhafizi dari rumah sakit kemarin juga didampingi Ketua LB-PAR (Provinsi Riau) Rosmaini. Senada dengan ayah si bayi, Rosmaini mengungkapkan kebahagiannya melihat kesembuhan anak bungsu dari pasangan Musdianto dan Dewi Lestari tersebut.

"Sudah ganteng, kulit yang sebelumnya mengelupas dan memerah juga telah sembuh. Kemarin sudah bisa ketawa-ketawa Alhafizi. Kita senang, banyak pihak yang membantu keluarga yang kondisi ekonominya kurang memadai tersebut," terangnya diujung sambungan telepon.

Sebelumnya, sebagaimana diberitakan riausky.com, kondisi Alhafizi sempat menyita perhatian publik, karena kulitnya yang tak lazim. Bahkan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman turut menjenguknya di RSUD Arifin Achmad, dan menyampaikan keprihatinannya. Ia meminta rumah sakit untuk memberi perhatian khusus pada Alhafizi.

Muhammad Alhafizi, bocah asal Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau divonis menderita penyakit eritroderma atau dermatitis eksfoliativa.

Penyakit ini merupakan sejenis penyakit kulit yang biasanya menghampiri orang-orang dewasa dan jarang terjadi pada anak-anak.  Kasus yang menghinggapi Alhafizi, diduga disebabkan faktor genetik.

Gubri saat menjenguk Muhammad Alhafizi

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Nurzeli Husnedi.

Secara klinis dinamakan dengan eritroderma atau dermatitis eksfoliativa karena penyakit ini lebih sering terjadi pada orang dewasa.

"Secara klinis namanya eritroderma umumnya orang dewasa. Tapi ini justru terjadi pada bayi. Ini memang langka menimpa anak-anak apalagi ini bayi pula," kata Nurzeli, Jumat (18/8/2017).

Kesimpulan sementara, bisa saja penyakit diderita bayi pasangan Musdianto dan Dewi Lestari asal Kampar Kiri ini, karena faktor bawaan genetik. Bukan karena faktor obat-obatan yang dikonsumsi ibu saat hamil.

Halaman :

Berita Lainnya

Index