Siswi SMA Tewas Bersimbah Darah Dibacok dengan Celurit, Diduga Pelakunya Pacar Korban

Siswi SMA Tewas Bersimbah Darah Dibacok dengan Celurit, Diduga Pelakunya Pacar Korban

HARIANRIAU.CO - Pembunuhan sadis kembali terjadi, nahasnya, kali ini korbannya seorang perempuan belia yang diduga masih berstatus siswi SMA.

Korban ditemukan tewas dengan luka sabetan benda tajam di tepi jalan Perumahan Alinda Kencana I, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (9/12/2017).

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing mengatakan korban bernama Mashita Oktavia (17), warga Perum Sektor 5 Blok H 2 RT 05/34, Desa Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi.

"Korban ditemukan tewas tergeletak di lokasi kejadian dengan kondisi penuh luka sabetan senjata tajam, diduga celurit di beberapa bagian tubuhnya antara lain, perut sebelah kiri, leher kiri bawahnya, dan bagian pinggul kiri belakang," kata Erna seperti dimuat Okezone.

Ia menuturkan, saat pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), seorang saksi mengatakan bahwa korban ditarik seseorang dari belakang kemudian disabet celurit.

"Saksi melihat pelaku berkali-kali menghujami tubuh korbannya itu di lokasi hingga tewas. Dan setelah puas melakukan aksinya, pelaku pun langsung pergi meninggalkan korban dengan berjalan kaki," jelas Erna.

"Ciri-ciri pelaku sudah terindentifikasi. Sesuai keterangan saksi di antaranya, bertubuh tinggi, kurus, dan saat itu melakukan aksinya menggunakan sweater warna biru dongker, serta penutup kepala," lanjutnya.

Hingga kini polisi terus mengembangkan kasus dengan menyelidiki barang bukti yang ditemukan.

"Dugaan kami pelaku merupakan orang yang mengenal korbannya. Hal ini juga dikatakan oleh saksi kami di lokasi. Sementara dari olah tkp di lokasi petugas berhasil mengamankan barang bukti satu buah sepeda motor milik korban jenis Yamaha Mio bernopol B 3635 FMM," tandas Erna.

Sementara itu Kepala Satuan Reskrim Polrestro Bekasi Kota AKBP Dedy Supriadi menduga, korban tewas akibat dianiaya oleh pacar sendiri atau orang yang dikenal.

Sebab hanya ponsel milik siswi SMA kelas XII ini saja yang hilang, sedangkan sepeda motornya Yamaha Mio B 3635 FMM masih ada di lokasi kejadian.

"Diduga pelakunya kekasih korban, karena dia mengetahui keberadaan korban saat kejadian.

Sedangkan kekasihnya kini menghilang," kata Dedy pada Sabtu (9/12/2017).

Dedy mengatakan, berdasarkan keterangan saksi Hartati (31) sebelum terjadi penganiayaan itu, korban sempat berhenti di depan gerbang Perumahan Alinda Kencana karena peredam kejut (shock breaker) sepeda motornya rusak.

Sekitar 30 menit Mashita bermain ponsel di lokasi kejadian, tiba-tiba datang sesosok pemuda.

"Saksi tidak berani menolong karena saat itu pelaku membawa senjata tajam," ujar Dedy.

Dedy mengatakan, Hartati baru berani menghampiri Mashita saat pelaku sudah berlalu.

Beberapa menit kemudian, datang kakek Mashita bernama Sanusi (65).
Dia pun terkejut, mendapati cucu kesayangannya telah tergeletak tidak berdaya dengan darah mengucur dari badannya.

"Sewaktu sepeda motornya rusak, korban sempat menelpon kakeknya agar menjemput di lokasi. Saat kakeknya datang, rupanya dia sudah tergeletak di tepi jalan," jelas Dedy seperti dimuat Tribun.

Guna kepentingan lebih lanjut, jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diotopsi.

Apabila tertangkap pelaku akan dijerat Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang dengan ancaman penjara di atas lima tahun.

Sumber: riauaktual.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index