Fakta Video Mesum Bocah dengan Perempuan Dewasa, Dijanjikan Playstasion hingga Peran Ibu Kandung

Fakta Video Mesum Bocah dengan Perempuan Dewasa, Dijanjikan Playstasion hingga Peran Ibu Kandung

HARIANRIAU.CO - Beredarnya video tindak asusila antara seorang wanita dewasa dengan dua bocah SD di Bandung mengejutkan publik.

Berikut ini sederet fakta mengenai kasus tersebut.

1. Keterlibatan Ibu Kandung

Polda jabar telah melakukan analisa terhadap video tersebut, hasil sementaranya perekaman video tersebut disaksikan dan atas sepengetahuan ibu kandung salah satu anak.

Dilansir Tribun Jabar, Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Umar Surya Fana mengungkapkan bahwa ibu tersebut turut mengarahkan pembuatan film porno tersebut.

"Dari bahasa ngomongnya antara anak dengan salah satu perempuan yang di menit ke sekian, itu ibu kandungnya sendiri. Di satu TKP (tempat kejadian perkara), ibu kandungnya ada di dalam kamar menyaksikan, bahkan mengarahkan anaknya sendiri. Satu TKP lagi, diduga ibunya ada di luar kamar," kata Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Umar Surya Fana kepada wartawan, Sabtu (06/01/2018.

2. Sang Anak Sempat Menolak

Kedua bocah SD tersebut sempat menolak untuk melakukan tindakan asusila tersebut.

Dengan tegas bocah tersebut mengatakan malu, akan tetapi dua orang yang mengarahkan pembuatan video, P dan I terus melakukan bujuk rayu kepada korban.

3. Iming-iming Playstation

Lantaran menolak melakukan adegan porno tersebut, P dan I kemudian mengiming-imingi korban dengan konsol permainan Playstation (PS).

“Malu-malu, cepat buka bajunya, nanti diberi PS. Lakukan seperti yang kemarin, nanti tidak akan diajak lagi, nanti dilaporkan ke ibu kamu, biar dimarahin terus kami disuruh ngamen,” kata I seperti dalam video tersebut, sekitar menit ke-27.

D hanya bisa pasrah, ketika itu, mskipun D berteriak, “Pamali.. pamali… (dosa.. dosa),”.

4. Bisikan untuk Menjadi Artis

Pada adegan berikutnya, sang pemeran wanita dalam video itu kemudian membisiki sang bocah untuk menjadi artis.

“Ngapain malu, D (inisial anak tersebut) mau jadi artis enggak? Ini kan lagi syuting,” ujar wanita itu.

5. Dilakukan 3 Hari

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan perbuatan tak senonoh itu diduga dilakukan selama beberapa hari.

"Dugaan kita kalau pembuatannya sampai tiga hari itu karena ada tulisan hari pertama, kedua, dan ketiga," ucapnya.

6. Anak Jalanan

Polda Jabar telah menganalisa tiga video pornografi anak dan kamera pengawas (CCTV) di dua hotel yang diduga sebagai lokasi pembuatan tersebut.

Dari hal tersebut penyidik telah memastikan bahwa tiga anak yang diduga menjadi korban adalah anak-anak jalanan yang berdomisili di kota berjuluk kota kembang ini. Korban berusia antara 7 hingga 13 tahun, katanya.

"Dari cara ngomongnya, gaya bahasa Sunda, bahasa Sundanya anak-anak Bandung. Kita pastikan anak-anak berumur, kurang lebih 7 tahun, 10 tahun, dan 13 tahun. Dan tiga-tiganya tidak bersaudara," ungkap Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Umar Surya Fana.

7. Indikasi Sindikat tertentu

Ketiga video tersebut terdiri dari satu video yang berdurasi sekitar satu jam 11 menit dan dua video pendek yang masing-masing berdurasi dua dan 2,5 menit, kata polisi.

Selain mengindikasikan keterlibatan orang tua anak-anak yang menjadi korban, menurut Umar, ada indikasi video itu dibuat secara professional oleh sindikat tertentu.

8. Dijual ke Komunitas Pedofil

Pejabat Polda Jabar mengatakan bahwa video itu kemungkinan diproduksi untuk kemudian dijual ke komunitas paedofil.

"Indikasinya seperti itu. Cuma kita masih dalami, apakah dijualnya untuk komunitas dalam negeri atau luar negeri," kata Umar.

Dengan motif seperti itu, Polda Jabar mengakui terungkapnya video ini kemungkinan menunjukkan ada pergeseran konsumen terkait kejahatan seksual anak.

Menurut Umar, biasanya korbannya adalah anak perempuan dengan pelaku pedofil laki-laki dewasa atau anak laki-laki dengan pedofil laki-laki dewasa.

Akan tetapi dalam kasus ini, korban adalah anak laki-laki dengan pelaku wanita dewasa.

"Ini mungkin ada pergeseran demand (permintaan) Karena seperti kita tahu, tidak ada penyediaan jasa atau barang, tanpa ada pesanan atau demand-nya. Ini tampaknya, demand-nya agak bergeser sekarang, pelaku pedofilinya perempuan dewasa, korbannya anak laki-laki," ungkap Umar.

9. Lokasi Ditemukan

Diberitakan Grid.Id, Tim Cyber Polda Jabar telah mendeteksi lokasi hotel video asusila antara anak kecil dan wanita dewasa itu.

Hal itu diungkapkan Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto seusai apel mantap praja di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (5/1/2018).

"Jadi, tim Cyber sedang bergerak, lokasinya sudah dapat di hotel di Bandung," kata Agung.

Agung tak menyebutkan dengan jelas keberadaan lokasi hotel itu.

Ia menyebutkan telah memeriksa petugas hotel tersebut untuk mengecek kebenarannya.

"Dari hasil pemeriksan sementara dengan petugas resepsionis, betul ada (proses perekaman adegan vulgar)," ujarnya.

10. Barang Bukti

Hingga Sabtu (6/1/2017), tim penyidik Polda Jabar telah menyita sejumlah barang bukti di dua hotel di Bandung yang disebut identik dengan barang yang ada di video, seperti lukisan, bantal, sprei, meja, dan kursi.

11. Dialek Sunda

Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Umar Surya Fana menyatakan pihaknya melakukan penyelidikan berdasarkan dialek yang digunakan dalam video panas tersebut.

"Dari cara ngomongnya, gaya bahasa Sunda, bahasa Sundanya anak-anak Bandung. Kita pastikan anak-anak berumur, kurang lebih 7 tahun, 10 tahun, dan 13 tahun. Dan tiga-tiganya tidak bersaudara," ujar Umar.

12. Identitas Tersangka

Umar memperkirakan, video ini dibuat tidak hanya di dua hotel tersebut tapi juga di beberapa hotel lainnya.

Saat ini, penyidik Polda Jabar sedang memburu pembuat video dan para tersangka lainnya.

Polda Jabar juga membentuk tiga tim untuk menangkap para tersangka, sekaligus mencari para korban.

Umar mengaku telah mengantongi identitas para tersangka.

"Ada identifikasi yang sudah kita dapat, misalnya tato di tangan, di paha, kemudian karateristik wajah. Kita sudah sebar, mudah-mudahan dalam, satu dua hari ini, kita sudah dapat," ungkap Umar. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index