Empat Kasus Seks Menyimpang, Dari Lesbi Hingga Layanan Threesome Ibu Hamil

Empat Kasus Seks Menyimpang, Dari Lesbi Hingga Layanan Threesome Ibu Hamil
Kasus threesome ibu hamil saat dipaparkan di Polrestabes Surabaya. (foto: youtube)

HARIANRIAU.CO - Kepolisian berhasil mengungkap praktik seks menyimpang di sejumlah daerah di Indonesia, dari lesbian yang menyamar sebagai pria hingga ibu hamil yang melayani threesome.

Dikutip dari medansatu, berikut kasus seks menyimpang tersebut yang dikutip dari berbagai sumber, Senin (23/4/2018):

1. Lesbian Nyamar Pria ‘Gitukan’ Gadis ABG

Polresta Bandar Lampung pada Maret 2018 lalu berhasil mengungkap kasus seorang lesbian, R alias Ana (24), yang menyamar sebagai pria tulen. Ia tinggal serumah dengan wanita berinisial AWP (24).

Setelah sebulan tinggal bersama akhirnya terungkap jika R adalah seorang wanita juga. Kasusnya kemudian dilaporkan orangtua AWP ke Polresta Bandar Lampung. Petugas bergerak cepat dan langsung menangkap pria jadi-jadian tersebut di kamar kosnya.

Selama 2 bulan tinggal bersama, R dan AWP telah berkali-kali melakukan hubungan layaknya suami istri. Karena ada kejanggalan, AWP yang menjadi korban akhirnya pun merasa hanya dicabuli.

Kepada polisi, R mengaku memang memiliki kelainan seksual. Dia mengaku pernah mengalami pelecehan seksual. Ana juga mengubah identitasnya menjadi pria agar mudah mendapat pekerjaan.

“Jadi pelaku ini menyamar jadi cowok. Kemudian mengajak korban mengontrak rumah di Way Dadi Sukarame,” jelas Kompol Harto.

2. Komunitas seks swinger digerebek

Polisi menggerebek sebuah hotel di Malang yang dicurigai menjadi tempat praktik seks tidak lazim. Dari laporan masyarakat, polisi menemukan ada kelompok grup WhatsApp ‘Sparkling’ yang isinya adalah pasangan suami istri yang kerap bertukar pasangan saat berhubungan intim.

Polisi juga mengungkap awalnya anggota kelompok ini melakukan semacam pemanasan dengan pasangan sah masing-masing. Namun setelah itu, mereka melakukan tukar menukar pasangan. Hal itu dilakukan dalam satu kamar hotel.

Dari pemeriksaan awal, polisi tak menemukan adanya motif uang dalam kegiatan ini. Para pelaku murni melakukannya untuk memuaskan fantasi seksual mereka. THD yang menjadi tersangka kasus ini mengaku sudah melakoni praktik swinger sejak 5 tahun lalu.

3. Pakaian dalam wanita untuk fantasi

YAK (26) berhasil menyatroni delapan rumah kosong yang ditinggal oleh pemiliknya. Aneka barang berhasil digondol, seperti laptop, televisi, handphone, jaket bahkan uang tunai.

Anehnya, setiap beraksi pelaku juga menggondol pakaian dalam wanita yang ditemukan di rumah sasaran. Pria asal Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang ini pun berhasil mengumpulkan puluhan pakaian dalam perempuan.

Dua kardus aneka pakaian dalam wanita, yang terdiri dari celana dalam dan BH ditemukan petugas saat penangkapan di tempat tinggal YAK. Ia juga tidak membantah kalau pakaian itu digunakan sebagai bahan fantasi gairah seksnya.

“Hanya dilihat-lihat, untuk fantasi saja,” kata YAK saat diperiksa di Mapolsek Singosari. YAK mengaku sudah memiliki istri, tetapi tidak dapat melepaskan hobinya mengoleksi pakaian dalam wanita. Ia selalu mengincar barang berharga milik kaum perempuan itu di sela mencari barang-barang mewah yang bisa dijual dan jadi uang.

4. Ibu hamil threesome

Praktik prostitusi online kembali diungkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. Kali ini tersangkanya bernama Ft (27), ibu muda yang tengah hamil 7 bulan.

“Tersangka ini ditangkap 30 Oktober 2017. Dia diamankan karena juga menawarkan layanan seks threesome. Saat ditangkap korbannya maupun tersangka dalam keadaan telanjang, sedang melayani tamunya berada di dalam kamar nomor 302 hotel di Surabaya Selatan,” kata Kompol Lily Djafa, Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kamis, 2 November 2017.

Ft mematok harga Rp 700 ribu per dua jam. Upah ini dibagi dengan temannya. Dia mendapatkan Rp 300 ribu, sementara temannya mendapat Rp 400 ribu. Saat gelar perkara di depan Gedung Anindita Polrestabes Surabaya, perut Fitri sudah tampak buncit. Dia mengaku menjual diri dan temannya karena alasan ekonomi.

Halaman :

Berita Lainnya

Index