HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Ternyata, kerusakan kebun kelapa sudah terjadi dari tahun 1987 dan hal tersebut masih terjadi hingga saat ini.
Hal tersebut diungkapkan Danras (54) warga Dusun Peyagu, Desa Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir.
Danras mengungkapkan hal tersebut saat Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan dan rombongan Universitas Riau berkunjung ke Pantai Solop di Desa Pulau Cawan. Jumat (16/9/2016).
"Kebun ini sudah ratusan tahun umurnya, dan ini merupakan masih peninggalan datuk moyang kami, merekalah yang menanam (Kelapa, red)," sebutnya.
Dia mengharapkan adanya perbaikan tanggul. Karena, masyarakat mengharapkan kelapa bisa ditanam kembali. Jika ditanam tanpa adanya tanggul tidak bagus untuk pertumbuhan Kelapa.
"Jadi masyarakat mengharapakan adanya perbaikan tanggul," harapnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa dalam 20 tahun belakangan Kelapa sudah tidak bisa di harapkan lagi untuk kebutuhan sehari-hari. Dan tidak sedikit petani kelapa yang beralih profesi menjadi nelayan.
"Kelapa sudah rusak, kelapanya bisa sikit-sikit di ambil, ada 200 buah kelapa, tapi tidak mencukupi 2 bulan atau 3 bulan," keluhnya.
Selain itu, Di juga menyampaikan kepada Bupati HM Wardan bahwa masyarakat setempat membutuhkan tanggul dengan panjang 30 Kilometer dan harus keliling.
"Peyebab utama kebun rusak karena udang Rama Busut membongkar tanah dibawah dan dinaikan sehingg tanah dibawah kosong akhirnya tanah itu jebol, ini tidak ada faktor penebangan manggrove dan ini bekas kebun semua," ujarnya.
Dia sangat berharap, Bupati HM Wardan bisa melakukan penyelamatan kebun kelapa masyarakat dan dilakukan secepatnya.
Pada kunjungan selain Bupati, tampak hadir Kepala Dispora, Kepala DKP, anggota DPRD, Rektor UR Prof Dr Aras Mulyadi, wakil rektor UI Prof Dr Sugianto, Direktur Pasca Sarjana Prof Dr Zulkarnain, Dekan Fakultas Ekonomi Dr Sri Indarti, Dekan Fisip Drs Syafriharto, Ihksan Ketua S P I UR, DR Parengi Rengi Sekretaris BDU UR dan Wakil Dekan I FKIP Unilak Dr Mariana.
Ragil Hadiwibowo
.jpeg)
