Tangani Korban Pelecehan Seksual, P2TP2A Butuh Anggaran Besar

Tangani Korban Pelecehan Seksual, P2TP2A Butuh Anggaran Besar
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, PELALAWAN - Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Pelalawan mengharapkan anggaran besar unntuk menyelesaikan perosalan tindak pelecehan seksual terhadap anak.

Wakil Ketua P2TP2A, Yulmida kepada harianriau.co mengatakan, laporan kepada institusi tersebut masuk dari jajaran kepolisian resort (polres) Pelalawan yang telah menahan beberapa tersangka dalam kasus pencabulan terhadap anak.

Dikatakan Yulmida, kejadian pencabulan terhadap anak dibawah umur bisanya sering dilakukan anak sesama anak, keluarga dekat, maupun orang lain. Dan kasus seperti itu angkanya cukup tinggi di kabupaten Pelalawan.

"Kita (P2TP2A,red) berharap kejadian ini bisa menjadi perhatian bagi pemerintah untuk lebih serius dalam penaganan kasus korban kejahatan sexsual ini,"harpanya.

Hal itu dikarenakan penanganan kejahatan seksual menyisakan berbagai problem dimasyarakat, salah satunya korban biasanya dikucilkan, baik dilingkungan rumah maupun pendidikan, sehingga tindakan medis untuk mengembalikan semangat korban harus benar benar agak psikis kejiwaanya tidak terganggu.

Hal itu bisa saja dilakukan, namun tentunya hal tersebut tidak terlepas dari penganggaran yang diberikan oleh pemerintah kepada P2TP2A sehingga tindakan medis yang berulang dan pengadaan rumah aman atau trauma center untuk isolasi agar dapat ketenagan dalam menjalani terapi psikologi dapat terealisasi.

"Untuk menjalankan itu semua, kita membutuhkan anggaran yang cukup besar itu juga termasuk untuk melakukan sosialisai di tengah masyarakat, hal itu sesuai dengan angka kasus yang terjadi dikabupaten pelalawan yang cukup tinggi, dah hal tersebut bisa merusak perkembangan anak kedepanya," pungkasnya.

 

Dedi

Halaman :

Berita Lainnya

Index