Wah!!! Pelayan di Hotel ini Robot

Wah!!! Pelayan di Hotel ini Robot
William Savoie of Burlington, Vt., seorang tamu membuka pintu untuk Wally, robot pelayan pengantar barang atau bellboy. Robot itu mengantar pesanannya

HARIANRIAU.CO - Industri hotel kini semakin berinovasi dalam segi pelayanan. Hal tersebut terlihat dari mulai tergantinya pelayan hotel dari manusia menjadi robot.

Baru-baru ini, industri penyedia robot pelayan hotel bernama Savioke mendapat suntikan dana sebesar 15 juta dollar AS untuk mengembangkan penemuan tersebut. Visi Savioke adalah menyediakan robot-robot pelayan untuk industri hotel di negara-negara bagian Amerika, termasuk di dekat Bandara Internasional Los Angeles.

"Kami punya banyak robot-robot yang siap dioperasikan," kata Co-Founder Savioke, Tessa Lau seperti dikutip dari LA Times.

Pada awalnya, Savioke yang dijuluki dengan sebutan Relay, dibuat untuk melakukan tugas seperti memberikan handuk, pasta gigi, atau kebutuhan lainnya ke kamar tamu hotel. 

Robot tersebut tidak memiliki lengan dan dapat berkomunikasi dengan tamu hanya melalui pesan yang diketik yang muncul di layar. Pergerakan Savioke dikontrol menggunakan Wi-Fi dan 3-D kamera untuk mencari arah di dalam hotel.

Mesin-mesin tersebut adalah satu bentuk kemungkinan dalam upaya membuat pekerjaan pelayanan dalam industri hotel jadi serba teknologi.

Kini, sebagian hotel telah memasang sistem kontrol suhu yang dapat mematikan pemanas dan pendingin ruangan ketika kamar kosong. Beberapa hotel juga menyediakan tablet komputer di ruang tamu yang dapat digunakan untuk memesan layanan kamar, memesan taksi, atau sekadar menutup tirai. 

Inovasi-inovasi terlihat pada operator hotel seperti Marriot Internasional yang telah berinovasi dengan menciptakan aplikasi smartphone untuk memberikan kesempatan tamu check-in menggunakan perangkat telepon. Selain itu, Hilton Worldwide kini memungkinkan tamu hotel untuk membuka pintu kamar hotel menggunakan smartphone.

Di Asia, tepatnya di Nagasaki, Jepang terdapat sebuah hotel yang terletak dekat taman hiburan dan dikelola sepenuhnya oleh robot. Pintu kamar dapat terbuka menggunakan perangkat lunak pengenal wajah.

 

Tidak setuju

Para ahli industri perhotelan tidak sepenuhnya setuju dengan langkah "kontrol yang serba otomatis" tersebut. Tamu hotel dipandang masih berharap pegawai hotel dapat melayani mereka sesuai dengan keinginannya. 

"Dengan robot, Anda tidak dapat mendapatkan layanan pribadi. Para tamu masih menginginkan pelayanan dari manusia," kata General Manager Intercontinental Los Angeles Century City, Steve Choe.

Direktur California Hotel dan Logging Assn, Lynn Mohrfeld menganggap langkah inovasi tersebut mungkin banyak dilakukan di sebagian hotel kelas atas. Namun, ia menyarankan bahwa robot akan menjadi populer di hotel modern dengan daya tarik untuk gadget teknologi tinggi. 

"Di sebuah hotel bintang empat di Silicon Valley, ini akan menjadi hal baru yang bagus," katanya

Meskipun robot Savioke adalah hal yang baru dirancang untuk menarik tamu yang menyukai teknologi, pemilik hotel dan manajer mengatakan pihak hotel mengejar teknologi lainnya untuk mengurangi dua biaya terbesar dalam industri yakni kepegawaian dan biaya energi.

Seperti aplikasi telepon dan kios yang memungkinkan tamu melakukan check-in sendiri dan cepat. Juga teknologi yang dapat mematikan pendingin ruangan ketika kamar kosong dapat menghemat biaya energi yang mahal.

Di Residence Inn yang dioperasikan oleh Marriot di Century Boulevard, robot pelayan hotel tersebut telah digunakan selama beberapa bulan dan baru-baru ini dikembangkan untuk mengantarkan pesanan kopi.

Meskipun robot ini dikenal dengan sebutan Relay, masing-masing hotel memberikan nama-nama unik terhadap robot tersebut. Di Residence Inn, robot tersebut dipanggil Wally, sementara di lain hotel disebut Dash dan Botlr. 

Penginapan sekelas losmen di California seperti Crowne Plaza San Jose-Silicon Valley di Milpitas, Grand Hotel di Sunnyvale, Aloft Silicon Valley di Newark, Aloft di Cupertino, dan Holliday Inn Express di Redwood City.

 

Cara kerja robot

Robot tersebut berbentuk seperti vas bunga raksasa, berisi sebuah bagian yang tertutup yang bisa memungkinkan pegawai hotel meletakkan makanan dan minuman, atau barang lainnya yang tamu pesan dari meja depan seperti pasta gigi.

Ketika robot tidak digunakan, dapat bergerak kembali ke meja depan untuk mengisi ulang daya baterai. 

General Manager Residence Inn, Tom Beedon mengatakan robot pelayan hotel telah dikenal luas oleh tamu, terutama pengunjung muda. Kemudian, instruksi dikirim lewat gambar dari Wally di media sosial. 

"Ulasan di media sosial berada di urutan teratas," kata Beedon.

Pada situs ulasan, Yelp, tamu yang berkunjung pada bulan Oktober dari Austin mengatakan ia terkejut dengan kehadiran Wally dan merasa terpikat. 

Menurut Beedon, robot ini tidak diharapkan untuk melakukan pekerjaan yang lebih rumit dari manusia. Sebaliknya, itu lebih mungkin untuk memberikan kesempatan kepada staf resepsionis untuk melakukan tugas-tugas hotel yang lebih rumit. 

Adapun kelemahan dari robot pengiriman, yakni setelah Wally membawa handuk bersih untuk tamu hotel beberapa bulan yang lalu, tamu meletakkan handuk basah yang telah digunakan ke dalam ruang penyimpanan dalam robot. Robot Wally mengalami korsleting. 

"Itu adalah hari yang menyedihkan. Rasanya seperti memiliki seorang pegawai yang terluka," jelas Beedon. 

Setelah robot diperbaiki, manajer hotel membuat saran untuk Savioke yakni pihak penyedia robot harus menemukan cara untuk membuatnya jadi tahan air. (kompas)

Halaman :

Berita Lainnya

Index