BIKIN HARU. Sebelum Dimakamkan, Jenazah Mahasiswi Cumlaude ini Dipakaikan Toga

Kamis, 02 November 2017 | 00:31:44 WIB

HARIANRIAU.CO - Momen Wisuda menjadi saat yang paling ditunggu bagi semua mahasiswa. Apalagi mengingat ini merupakan tanda akhir dari perjuangan selama lebih kurang 4 tahun. Namun hal ini mungkin tidak bisa dirasakan oleh seorang mahasiswa bernama Ria Maidina Riza.

Pasca meninggal dunia sebelum bisa mengikuti proses momen wisuda tersebut.

Dilansir dari Instagram @linggauterkini, dari postingan yang dimuat menunjukkan foto jasad seorang yang ditutupi kain batik.

Diatas tubuhnya diletakan seragam wisuda atau toga bernama hitam lengkap dengan tulisan nama Ria Maidina S.pd.

Ria tercatat sebagai mahasiswa sarjana pendidikan di Sekolah tinggi keguruan ilmu pendidikan (STKIP) PGRI Lubuk linggau.

Dari infro tersebut diduga Ria meninggal karena penyakit diabetes yang dideritanya.

Mengharukan, pakaian wisuda dan selempand SPD diletakan tepat diatas jasadnya.

 

A post shared by LUBUKLINGGAU TERKINI (@linggauterkini) on Oct 31, 2017 at 6:03am PDT

Dimana ini menjadi penghormatan terakhir atas cita-cita almarhum meraih gelar S.Pd.

Berikut ini adalah tulisan asli dari postingan tersebut :

Selamat Jalan Ria, Seragam Wisuda Tak Sempat Dipakai.

Duka mendalam menyelimuti keluarga dan sahabat almarhumah Ria Maidina Rizal.

Alhamrhum seharusnya tengah bahagia karena akan di yudisium menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd),namun nasib berkata lain.

Seragam wisuda Starata Satu STKIP PGRI Lubuklinggau tak sempat dikenakan alhmarhum.

Namun, pakaian wisuda,slempang S.Pd diletakkan diatas jasadnya.

mungkin sebagai penghormatan terakhir atas cita cita almarhum meraih gelar S.Pd.Sementara itu netizen di media sosial turut memberikan ucapan bela sungkawa terhadap meninggalnya Ria.

@ridhoantoni : "Innalillahi waina ilaihi rojiun, turut berduka cita, semoga diterima allah swt amal ibadah almarhumma."

@ylndaanprr ; " sakit diabetes."

@zhiayu_aprilia ; "Ya Allah ksian sekli. kita tk tahu ajl kpn.....smg beliau d brikan tmpt dsyurga mu ya Allah,"

@santri_tantri : "Smoga amlny di terima di sisi Allah SWT. Amiin.".

 

Sahabat Ria Berduka

Ria menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (30/10/2017) sekitar pukul 23.00 malam.

sebelum sempat menggunakan gordon dan selempang Cum Laude pada hari wisudanya.

Duka mendalam begitu terasa diantara isak tangis keluarga dan sahabat Ria yang ikut mengantarkan jenazahnya ke peristirahatan terakhirnya di pemakaman di Desa Jaya Bakti, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Mura, pada Selasa (31/10/2017).

Tak hanya ditutupi kain berwarna hijau, keranda yang membawa jenazah Ria juga ditutupi oleh gordon hitam yang seyogyanya akan dipakai Ria saat kelulusannya besok.

Berry Firmansyah, sahabat Ria yang turut mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir mengaku sangat bersedih dan kehilangan seorang sosok sahabat.

Sembari menyeka air matanya, Berry mengaku ia bersama Ria berjuang untuk menyelesaikan skripsi bersama dari Program Studi Biologi STKIP PGRI Lubuklinggau.

"Alharhumah masuk rumah sakit hari Minggu (29/10/2017) malam.

Hari Senin (kemarin) harusnya yudisium dan Kamis nanti wisuda," ungkapnya terlihat begitu terpukul.

Ia mengatakan sejak masuk rumah sakit, selalu berdoa agar Ria dapat sembuh dari penyakitnya.

Karena, ia sangat tahu sahabatnya itu begitu menantikan hari wisudanya itu.

‎ "Tentunya sangat sedih, karena tidak bisa merayakan wisuda bersama.

Selama di rumah sakit, Ria selalu menyebutkan hari Kamis, Kamis, Kamis. Itu saja yang diucapkannya," katanya.

Tindakan Ria itu jelas menunjukkan keinginan besarnya untuk hadir di acara wisudanya itu.

"Namun Allah lebih sayang Ria, dia dipanggil sebelum sempat diwisuda," ucapnya lagi.

Duka mendalam juga begitu terlihat di wajah kedua orangtua Ria.

Keduanya menolak untuk memberikan komentar apapun soal kepergian putri kesayangan mereka untuk selama-lamanya.


Sumber: tribun

Terkini