SUMBAR - Netizen atau warga net khususnya di Sumatera Barat heboh, setelah beredar foto dua orang pria yang diduga membunuh seekor monyet (simpai) di samping posko Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Gunung Marapi. Di dalam foto, terlihat dua orang bersenjata yang diduga pemburu sedang bercanda dan hendak mengambil foto salah seorang rekannya yang memegang monyet buruannya.
Terkait hal tersebut, pihak BKSDA Sumbar pun angkat bicara dan akan menelusuri keabsahan foto dan mencari dua orang pemburu tersebut.
Mantan Pemijat Hotel Alexis Tetap Tawarkan Pijat Plus https://t.co/xPDccnTxoh pic.twitter.com/EzyuO9Mb8g
— HARIANRIAU.CO (@harian_riau) 6 November 2017
“Saya sudah dapat laporan dan memang benar lokasi foto tersebut di samping pos BKSDA Kaki Gunung Marapi. Kami sedang menelusuri hal ini dan sudah ada tim dari daerah Tanah Datar dan Agam yang turun ke lapangan,” kata Kasat Polhut BKSDA Sumbar, Zulmi Guslur kepada Haluan saat dikonfirmasi, Senin (6/11).
Dalam penelusuran BKSDA saat ini, pengambilan foto ini dilakukan pada Sabtu (5/11) sore oleh dua orang masyarakat setempat. Namun, sampai sekarang pihak BKSDA Sumbar belum berhasil menemui dua pemburu tersebut.
GILA! Pria Ini Makan Ayam Goreng Pakai Sabun Colek, Video ini Buktinya https://t.co/uduwerznn3 pic.twitter.com/58BBly4zqX
— HARIANRIAU.CO (@harian_riau) 6 November 2017
“Informasi yang didapat, foto ini diambil Sabtu sore, oleh dua masyarakat setempat. Saat itu, anggota kami memang tidak berada di posko karena sedang dalam jam pertukaran shift petugas. Yang sudah habis shiftnya sedang turun ke bawah dan yang mau dinas, sedang menuju ke atas,” kata Zulmi.
Namun, Zulmi membantah monyet yang dibunuh oleh pemburu ini adalah hewan yang dilindungi. Namun, jika diketahui penembakan monyet ini dilakukan dikawasan cagar alam Gunung Marapi, pemburu bisa dipidanakan.
“Monyet yang dibunuh tidak masuk dalam satwa yang dilindungi. Hanya saja, kami perlu selidiki terlebih dahulu. Apakah kedua pemburu ini menembak di kawasan cagar alam atau tidak. Jika masuk areal cagar alam Gunung Marapi, bisa dipidanakan,” katanya seperti dilansir harianhaluan.com.
Sampai berita ini diturunkan, tim BKSDA Sumbar masih berada di lapangan untuk mencari kedua pemburu yang terlihat dalam foto. Termasuk yang mengambil foto untuk dimintai keterangan.