Kasus Pasangan Dituduh Mesum, Beredar di Facebook Kontrakan Itu Ternyata Rumah Pak RT

Rabu, 15 November 2017 | 22:10:50 WIB
Grid.id

HARIANRIAU.CO - Ditengah ramai-ramai kasus pasangan yang dihakimi warga, seorang netizen berikut ini beberkan fakta mengejutkan.

Akun Facebook bernama Amelia Lia kisahkan cerita yang mungkin tak diketahui banyak orang.

Tulisnya dalam kolom komentar sungguh mengejutkan.

Sebelumnya aparat kepolisian telah menciduk 6 orang terkait kasus penganiayaan pada pasangan yang dituduh mesum di Cukupa, Kabupaten Tangerang.

Kapolres Tangerang, AKBP Sabilul Alif, mengatakan 6 tersangka itu berinisial G, T, A, I, S, serta N.

Mengejutkan, ternyata ketua RW dan RT juga ikut ambil bagian dalam aksi main hakim sendiri tersebut.

G sendiri merupakan ketua RW 03 dan T adalah ketua RT 07 Sukamulya, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Dikutip harianriau.co dari grid.id, menurut Kapolresta Tangerang, T adalah pihak pertama yang menggerebek dan memobilisir massa.

"T ini yang pertama mendobrak pintu ini dan langsung pertama kali."

"Dia melakukan penggerebekan dan yang sempat memobilisasi massa."

"'Tolong ayo-ayo lihat sini, lihat sini.'"

"'Silahkan yang mau foto, mau videokan.'"

Selaku RW, G, diduga terlibat menganiaya pasangan tersebut, R dan MA.

G melakukan aksinya bersama 4 pelaku lainnya.

"Perannya ini mengikat."

"Kan ada sempet di video itu yang memegang tangan perempuan itu."

"Ada peran juga yang memegang, ada yang memukul, ada yang ikut membuka pakaian."

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih mencari siapa pembuat dan penyebar video penggerebekan tersebut.

"Tak hanya berhenti di sini."

"Kita akan terus kembangkan siapa saja saksi dan juga akan jadi pelaku."

Pelaku terancam dikenakan pasal 10 KUHP tentang penganiayaan juncto Pasal 335 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan dengan ancaman hukum 5 tahun penjara.

Kedua remaja yang jadi korban penghakiman massa tak berbuat mesum.

Warga salah paham lantaran mendapati pasangan tersebut bersama dalam kontrakan pada malam hari kejadian.

Berikut isi komentar Amelia Lia, ceritakan kisah yang belum banyak diketahui tentang pasangan yang jadi bulan-bulanan warga.

"Ternyata kontrakan yang ditempati perempuan itu rumah Pak RT-nya yang biadab itu."

"Malah dia sendiri yang menghasut warga buat menggerebek."

"Maksudnya apa coba?

"'Tak hanya menggerebek dan menganiaya kedua sejoli itu.'"

Komentar netizen itu menjelaskan bahwa kontrakan korban perempuan tersebut dimiliki oleh T, sang Ketua RT.

Ketua RT tersebut, "'Juga malah mendokumentasikan momen di saat kedua pasangan itu dianiaya hingga ditelanjangi.'"

"'Ketua RT yang memvideokan."

"'Dia yang melakukan penganiayaan."

"'RW juga saat di bawa ke sana sempat memukuli.'"

Komentar mengejutkan ini kemudian dibalas oleh netizen lain.

Akun Facebook bernama Ryan Pasopati menulis begini.

"Paling cintanya Pak RT ditolak."

"Jadi warga diprovokatori."

Lalu akun Facebook lainnya menanggapi seperti ini.

"Pasukan sakit hati," tulis Naa Salvi.

"Nih calon pemimpin masa depan," seru Reinhard Reinhard.

"Itu kepala Pak RT minta dipalu, biar otaknya jalan," ungkap Sinam Suryatih.

Mengejutkan, akun Facebook Dady Saputra Siregar malah menulis begini.

"Contoh pemimpin yang bijaksana, he. . .he. . .he. . ."

"Pak RT masuk penjara, keren ih, hukum saja pak polisi yang seberat-beratnya."

Lalu akun Facebook bernama Lina Marlina membuat sebuah dugaan.

"Bisa jadi loh, si Pak RT kesemsem sama itu cewe."

"Tau udah mau merit malah digituin."

"Emosi yang kebablasan."

Kronologi Peristiwa Video Viral di Tangerang, Ternyata Mereka Bukan Pasangan Mesum

undefined

Penyebar video akan diburu | Warta Kota/Andika Panduwinata

Viral video aksi main hakim sendiri diduga pasangan mesum berbuntut panjang.

Sejumlah warga di daerah Tangerang yang ikut melakukan aksi pengroyokan tersebut harus bertanggungjawab. 

Bukan hanya sekedar itu, sejumlah pihak yang ikut menyebarkan video juga akan ikut diburu.

Dikutip Wartawan Grid.ID dari Warta Kota, jajaran Polresta Tangerang telah menyiapkan tim psikiater.

Pihak tersebut akan dimintai tolong untuk mendampingi pasangan yang menjadi korban pengroyokan dan videonya viral.

"Tim psikologi dan psikiater sudah kami siapkan untuk memberikan, memulihkan kondisi kejiwaan korban," jelas Kapolresta Tangerang.  

"Jika tak langsung ditangani, korban akan alami trauma yang mendalam."

Kini jajarang anggota Polresta Tangerang membentuk tim cyber.

Tugas tim ini akan membekuk pelaku pengunggah video penganiayaan dan viral di jagad media sosial.

Saat ini, polisi tengah berusaha untuk menghapus konten bermuatan kekerasan dan pornografi tersebut dari peredaran.

"Pengunggah video kami buru karena melanggar hak privasi orang lain."

"Juga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik."

Kini berbagai informasi tengah dihimpun.

Pihak kepolisian meminta semua pihak agar tak menyebarluaskan video tersebut agar tak tersangkut persoalan hukum.

"Intinya, ini negara hukum, tidak boleh tindakan main hakim sendiri kita biarkan." 

Baru-baru ini sebuah akun Facebook bernama Yuni rusmini menulis hal mengejutkan.

Dikatakannya, Polisi justru menyebut video viral penelanjangan dan pengarakan tersebut bukanlah pasangan mesum.

undefined

akun Facebook bernama Yuni Rusmini katakan,

Sebelumnya, video yang merekam aksi barbar tersebut diposting oleh akun Facebook bernama Jharann Buang.

Postingan itu muncul pada hari sabtu (11/11/2017) sekitar jam 9 malam.

undefined

Postingan akun Facebook bernama Jharann Buang | Facebook/Screenshot

"Dapet di beranda tetangga, kepergok mesum," tulisnya di Facebook.

Rupanya, dia mendapatkan video mencengangkan tersebut dari akun Facebook bernama Gusti Singgih Danuarta.

 

undefined

Akun Facebook bernama Jharann Buang mendapatkan kabar dari Gusti Singgih Danuarta | Facebook/Screenshot

Namun saat akun Facebook ini ditelusuri oleh wartawan Grid.ID, postingan terkait video ngeri tersebut tak ditemukan.

Belum diketahui dengan pasti apakah postingan itu telah dihapus atau yang berkaitan mengatur postingan di akun Facebook miliknya hanya dapat dilihat oleh orang tertentu.

Tak disangka-sangka, hingga berita ini diturunkan, postingan yang diunggah Jharann Buang telah dibagikan sebanyak 41.063 kali.

Kurang lebih ada 7,1 ribu netizen yang memberikan like, emot marah, sedih, dan lain sebagainya.

Jadilah postingan tersebut viral dan tersebar ke mana-mana.

Postingan tersebut sebenarnya memuat 2 buah video.

Kedua video itu merekam aksi sejumlah warga kampung yang berhasil menangkap terduga pasangan mesum.

Di video pertama, si lelaki sudah dalam keadaan telanjang.

Sedangkan si perempuan, masih memakai kaos berwarna biru.

Kaos perempuan tersebut panjangnya sampai paha bagian atas.

Dalam video itu, si perempuan sudah dalam keadaan tak memakai celana.

Kemudian pasangan tersebut diarak.

Lalu adegan beralih ke video kedua.

Sejumlah sorot kamera ponsel merekam saat kedua pasangan tersebut diarak.

Si lelaki berjalan penuh malu dan ketakutan tanpa mengenakan busana sehelai pun.

Sedang si perempuan, hanya memakai kaos birunya tanpa mengenakan bawahan.

Pada video kedua ini, terlihat seorang pria bertopi merah yang memegangi tangan si perempuan.

Arak-arakan keji ini kemudian berhenti di sebuah bangunan yang memiliki garasi berwarna orange dan berkeramik putih.

Sepersekian detik dalam video, terlihat seorang warga menjambak si lelaki.

Warga yang menarik-narik si lelaki mengenakan sarung dan berkaos abu-abu.

Mengejutkan, tiba-tiba sejumlah orang kemudian datang mendekat.

Hampir 3 hingga 4 orang menarik-narik si perempuan.

Sungguh keji apa yang telah diperlakukan sejumlah orang tersebut.

Kaos biru si perempuan dicopot secara paksa.

Sejumlah netizen dijamin tak kuasa menahan tangis, kini si perempuan telah tak memakai kaos.

Tak satu dua pasang mata saja yang melihat kejadian ini.

Si perempuan kini hanya tinggal memakai CD.

Bukannya berhenti membuat sengsara, terlihat seorang warga justru mendorong-dorong tubuh perempuan tersebut.

Lalu dalam video diperlihatkan momen saat si lelaki berusaha memakaikan kembali kaos biru tersebut.

Saat melakukan hal ini, dia tertatih-tatih sambil warga menjambak rambutnya.

Di adegan ini terlihat tubuh si lelaki rupanya hanya tinggal memakai CD.

Belum diketahui dengan pasti apakah dalam video pertama si lelaki masih mengenakan CD atau sempat dipaksa untuk dilepas.

Adegan dalam video berakhir dengan memperlihatkan banyaknya orang yang ikut menyaksikan.

Tindakan barbar ini akhirnya berbuntut panjang.

Pasangan yang diarak oleh sejumlah warga di daerah Tangerang tersebut segera direspon oleh polisi setempat.

Jajaran Polresta Tangerang langsung bertindak cepat dengan mengamankan oknum diduga yang bikin sengsara pasangan tersebut.

Setidaknya ada 3 orang ang telah diamankan.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kapolresta Tangerang, AKBP Sabilul Alif.

Dirinya menjelaskan insiden keji tersebut terjadi pada hari sabtu malam (11/11/2017).

Jelas Kapolresta Tangerang, peristiwa tersebut berawal saat warga sekitar melakukan penggerebekan.

Tindakan penggerebekan dilakukan di sebuah rumah kontrakan.

Lokasi kontrakan tersebut berada di Kampung Kadu, RT 07/RW 03, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Pasangan tersebut, RN (28) dan MA (20), diringkus masyarakat setempat.

Keduanya kemudian dikeroyok hingga mengalami luka-luka, ditelanjangi, hingga diarak ke jalanan.

Tak berhenti sampai di situ, rekaman video mereka menjadi viral di dunia maya.

Kembali dikutip dari Warta Kota, "Kami sudah mengamankan 3 (oknum diduga) pelaku yang melakukan pengeroyokan itu."

Diterangkan lebih lanjut, 3 orang yang diringkus merupakan aktor intelektual atas terjadinya peristiwa tersebut.

3 pria tersebut antara lain berinisial G, T, serta C.

Menurut Kapolresta Tangerang, pihaknya tengah mendalami kasus ini.

Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.

3 orang yang diringkus ditangkap pada hari senin (13/11/2017).

"Untuk di balik motifnya masih kami kembangkan."

"Yang jelas mereka sebagai profokatornya."

Pihak kepolisian akan menindak tegas siapa saja pelaku dalam kasus ini.

Kini 3 orang tersebut telah digelandang ke Mapolresta Tangerang.

Mereka akan dimintai keterangan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Untuk keadaan korban sendiri, "Masih trauma dan sudah menjalani visum."

"Korban dikeroyok di kontrakan si perempuan."

Atas kejadian tersebut, "Mereka luka-luka dan masih dalam perawatan."

Rupanya, Kapolresta Tangerang, AKBP Sabilul Alif, beberkan fakta mengejutkan.

Pasangan yang digerebek adalah bukan pasangan mesum.

Keduanya diketahui tengah sedang menjalin hubungan dan berencana akan menikah.

Sebelum digerebek warga, si lelaki datang ke kontrakan pacarnya.

Dia membawakan makanan.

Namun tak lama berselang, sejumlah orang datang ke kontrakan si perempuan.

Warga memaksa sepasang kekasih tersebut untuk mengakui perbuatan mesum.

"Dia antar makanan."

"Ke kamar mandi sikat gigi."

Namun, "Habis itu keluar, langsung ditarik suruh ngaku."

Bila tak mengakui, "Ditelanjangi."

"Tapi yang jelas, aslinya pakai baju," ungkap AKBP Sabilul Alif.

Dijeaskan lebih lanjut, sebenarnya keduanya masih sama-sama pakai baju.

"Dia pakai baju dua-duanya."

"Digedor-gedor orang, ditarik bajunya, dibuka oleh oknum itu."

Tak sekedar menelanjangi, pasangan tersebut juga mendapatkan penganiayaan.

Si lelaki, "Kerahnya ditarik," sedangkan si perempuan, "Ditarik kaos ke atas, ditelanjangi, dipukuli, ditampar, lalu digelandang."

Tak sampai di situ, oknum provokator juga mengajak warga lainnya.

Sejumlah warga yang diajak dirayu untuk ikut mendatangi lokasi.

Mereka mengajak warga untuk mengabadikan pasangan yang dituduh mesum tersebut.

"Habis itu mereka bilang, 'Ayo selfie, upload,' ada yang bilang begitu, 'Ada yang mesum!'"

Dijelaskan lebih lanjut, penegak hukum akan memfokuskan pada tindak kekerasan yang dilakukan oleh warga.

"Yang masalah utama bukan mesummnya."

"tapi masalah tindak pidana kekerasannya."

"Polisi sering kali terlambat mengambil tindakan."

"Saya nggak mau itu."

Saat ini polisi juga telah melakukan visum terhadap pasangan tersebut.

Mereka mengalami memar akibat penganiayaan yang dilakukan oleh warga.

Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol wiwin Setiyawan, mengkonfirmasi hal ini.

"Sudah kita lakukan visum pada keduanya."

"Jadi ada bekas luka, bekas dianiaya, memar."

3 orang yang ditangkap telah diamankan.

Jumlah ini ada kemungkinan akan bertambah.

"yang diduga pelaku sudah kita amankan 3 orang," ungkap Kompol Wiwin Setiyawan.

Sejumlah orang yang ditangkap diketahui tinggal tak jauh dari TKP.

"Warga sekitar situlah."

"Mereka ikut menggerebek dari awal."

 

Sumber: grid.id

Terkini