HARIANRAIU.CO - Jalan utama Karawang-Cikampek, tepatnya di depan PT. Pupuk Kujang, di Jalan Ahmad Yani, Dawuan Tengah, Cikampek, Senin (25/12) masih mencekam.
Ribuan warga dari Kecamatan Cikampek tumpah ruah di sepanjang jalan tersebut dengan emosi tinggi.
Dari pengamatan di lokasi, tampak sejumlah warga menenteng senjata tajam.
Kabar yang dihimpun, ribuan warga tersebut hendak menyerang warga Subang.
Pihak kepolisian sendiri sampai saat ini masih berada di lokasi untuk menenangkan warga.
Bahkan, terlihat Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan berada di lokasi.
Selain petugas keamanan dari polres setempat, sejumlah personil dari Brimob Polda Jabar dan TNI pun tampak berupaya mengamankan situasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpung di lokasi, niat penyerangan itu merupakan buntut dari kerusuhan final turnamen sepakbola di Cihambulu, Subang, Minggu (24/12) siang sebelumnya.
Dalam peristiwa tersebut, ratusan suporter dan pemain kesebelasan dari Dawuan Barat diserang dan bahkan sampai ada yang dibacok oleh suporter tuan rumah.
“Tuan rumah dibantu oleh warga tiga desa di Subang. Ada kabar bos-nya yang dari Dawuan Barat ditahan warga sana,” ujar Junot, Warga Dawuan Barat, saksi mata di lokasi, Senin (25/12).
Mendengar kabar itu, warga Cikampek pun tersulut dan berniat balik menyerang ke Cihambulu, Subang.
“Sekarang ribuan warga dari semua desa di Cikampek berkumpul disini (depan Pupuk Kujang), untuk melakukan penyerangan,” tambahnya dikutip dari pojoksatu.id.
Polres Karawang sendiri hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber kepolisian, saat ini Polres Subang telah melakukan evakuasi sebanyak 250 supporter dari Dawuan Barat.
Proses evakuasi itu sendiri dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama sekitar pukul 23.15 WIB, sebanyak 200 suporter dievakuasi keluar Cihambulu menggunakan kendaraan Polres Subang.
Sedangkan evakuasi tahap kedua dilakukan pada pukul 00.05 WIB, sebanyak 50 suporter.