Begini Kelanjutan Siswa SMP Tantang Kepala Sekolah yang Videonya Viral

Jumat, 09 Februari 2018 | 01:15:39 WIB
Belakangan diketahui bahwa anak di video tersebut merupakan siswa dari MTs Maarif NU di Desa Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga.

HARIANRIAU.CO - Beberapa waktu lalu, publik sempat digegerkan dengan kejadian heboh seorang siswa yang menantang kepala sekolahnya. Dalam video bedurasi 32 detik tersebut, sang siswa tampak berbicara dengan keras dan mengancam dengan bahasa 'ngapak' alias bahasa khas Banyumas. Tak tanggung-tanggung, siswa tersebut sampai membuka seragamnya, bersiap untuk duel.

Beruntung, guru-guru yang berada di ruangan tersebut tidak tersulut emosi. Mereka justru menenangkan bocah tersebut dan menanggapinya dengan halus. Sontak, video yang beredar luas tersebut, mendapat simpati tinggi dari masyarakat terlebih tentang anak-anak generasi saat ini.

Belakangan diketahui bahwa anak di video tersebut merupakan siswa dari MTs Maarif NU di Desa Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah. Wakil Kepala Bidang Kurikulum MTs Maarif NU Krenceng, Tarwan, membenarkan bahwa video itu memang terjadi di sekolahnya. Namun ia mengklarifikasi bahwa yang ditantang TG (14) saat itu adalah guru pelajaran dan guru pembimbing, bukan kepala sekolah.

Siswa tersebut akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari sekolah. © Facebook.com/eris1011

 

Tarwan menuturkan, peristiwa tersebut terjadi dua pekan lalu (22/01/2018). Saat itu empat siswa MTs Maarif termasuk TG tengah membolos di warung kopi. Namun aksi mereka ketahuan oleh sejumlah guru. Hingga akhirnya, TG dan teman-temannya pun dijemput paksa.

Lebih lanjut, mereka juga dihukum berjalan kaki sejauh 1 km untuk kembali ke sekolah. Khawatir kabur apabila mengendarai motor jadi pertimbangan guru yang memergoki mereka saat itu. Sesampainya di sekolah, bermaksud untuk membina, para guru tadi justru ditantang TG untuk duel.

"Mungkin marah karena disuruh jalan kaki ke sekolah," jelas Tarwan, seperti dilansir dari Merdeka.

Pihak sekolah pun mengambil langkah tegas dengan mengembalikan TG ke orangtuanya. Keluarga TG juga menyetujui hal tersebut dan memilih untuk mengundurkan diri dari sekolah. Tarwan menuturkan, keputusan tersebut sudah dipertimbangkan sebijak mungkin mengingat TG yang sudah tidak nyaman bersekolah di MTs Maarif Krenceng.

"Kami penuhi atas permintaan mereka sendiri," tandasnya.

Terkini