HARIANRIAU.CO - BANYAK pekerjaan yang kelihatannya sederhana, namun menjadikan kantong tebel. Seperti yang dilakukan Insannita Muti’ah Syamdani.
Lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini mematok harga tinggi untuk setiap goresan tinta yang dibuatnya. Bagaimana tidak. Cuma dua kata saja, perempuan yang akrab disapa Nita ini meminta ongkos 35 Dolar Amerika Serikat (USD). Ckckckck...
Ya, hitungannya bukan lagi rupiah, tetapi dolar. Jika dinominalkan saat ini sekitar Rp 450 ribu.
Karya seni littering hasil goresan tangan Insannita Muti’ah Syamdani.
“Ada yang lebih mahal lagi, tergantung tingkat kerumitannya,” katanya.
Nita merupakan salah satu pegiat lettering dan kaligrafi di Kota Bengawan yang sudah mendunia. Lahir di Sragen 25 tahun lalu, perempuan berjilbab ini menekuni seni menggambar huruf dan menulis indah sejak tiga tahun silam. Lettering jamak digunakan untuk media kertas, kaos, suvenir, hingga desain produk. Tidak sedikit yang menggunakan seni lettering sebagai bahan logo perusahaan.
Bagaimana bisa karyanya dihargai begitu mahalnya?
sumber: jawapos