500 Hari Kasus Novel, KPK Berharap Polisi Bisa Temukan Pelaku Penyerangan

Kamis, 01 November 2018 | 08:53:51 WIB

HARIANRIAU.CO - Hari ini, Kamis (1/11/2018), merupakan hari ke-500 pasca-penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Pada 11 April 2017, seusai melaksanakan shalat subuh di masjid tak jauh dari rumahnya, Novel tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Cairan itu mengenai wajah Novel.

Namun, hingga saat ini, polisi belum berhasil mengungkap pelaku penyerangan Novel.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, KPK berharap agar pelaku penyerangan Novel bisa segera ditemukan.

"Saat ini hampir 500 hari, itu tersangkanya belum ditemukan. Kami berharap pelaku penyerangan itu bisa ditemukan," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (31/10/2018) malam.

Febri mengingatkan, penyerangan tersebut bukan semata terhadap pribadi Novel, melainkan juga kepada seluruh pejuang antikorupsi yang mendukung agenda pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Ini bukan soal Novel pribadi tapi kepentingan yang lebih besar," kata dia.

Ia juga berharap publik tak lupa atas peristiwa yang menimpa Novel tersebut.

Febri mengatakan, pimpinan KPK juga sudah menugaskan sejumlah orang sebagai tim dari KPK untuk terus berkoordinasi dengan Polri dalam mendukung pengungkapan kasus tersebut.

"Pimpinan berkoordinasi jika ada yang dibutuhkan dari KPK (berupa) informasi atau sejenisnya, tim itu nantilah yang bisa memberikan informasi itu (kepada Polri)," ujar Febri.

Untuk mengungkap kasusnya, Novel sudah beberapa kali diperiksa di Komnas HAM. KPK juga akan melihat bagaimana hasil perkembangan dari Komnas HAM tersebut.

"Karena dari informasi yang kami dengarkan kan rencananya akan disampaikan kepada presiden dan pada publik. Semoga bisa lebih memberikan titik terang bagaimana penanganan kasus itu," kata Febri.

Dalam kasus Novel, saat itu Novel sedang berjalan menuju rumahnya setelah menjalankan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Cairan itu tepat mengenai wajah Novel.

Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak.

Tak ada seorang pun yang berada di lokasi saat peristiwa penyiraman itu terjadi. Novel juga tak bisa melihat jelas pelaku penyerangannya.

 

Sumber: Kompas.com

Terkini