Junaidi : Orang Duanu Sekarang Lebih Maju

Kamis, 04 Agustus 2016 | 22:47:09 WIB
Junaidi Ismail saat memberikan sambutan/FB

HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Dalam rangka tour the festival Menongkah heritage 2016 panitia pelaksana gelar pentas seni budaya Duanu, hal ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang hari Puncak Menongkah Heritge 2016.

Kegiatan Pentas Seni Budaya Duanu dipusatkan di Desa Tanah Merah, Kecematan Tanah Merah Kabupaten Inhil, Rabu (3/8/2016).

Kegiatan yang berlangsung pada pukul 14.00 Wib terbilang sukses dan meriah serta turut dihadiri langsung oleh Kadisporabudpar Inhil Junaidi Ismail, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil, Hasmawi, Samino, Taufik Hidayat, Camat Tanah Merah Yuliargo, Kepala Desa Tanah Merah, serta Seluruh ketua lintas Paguyuban yang ada di Kecamatan Tanah Merah serta seluruh lapisan masyarakat yang begitu antusias menyaksikan acara tersebut.

Adapun rangakaian acara tersebut terdiri dari, Berdenden (Sastra Lisan Duanu. Red), Pembacaan puisi dan syair, pementasan drama dan tari, dan lantunan lagu Duanu.

Pada kesempatan itu, Kadisporabudpar Junaidi dalam sambutannya menyebutkan, dahulu suku Duanu merupakan suku yang hanya dikenal sebagai tukang jual hasil dari laut dan sangat jarang berinteraksi, tapi dengan seiring jalan dan waktu semua sudah berubah dengan kemajuan.

"Dulu asal orang kita Duanu datang, mereka selalu ikat pompongnya di pelabuhan, maka kita akan ramai mendatangi dan membeli hasil tangkapannya, tapi mereka kurang untuk berdialog atau komonikasi, dan sekarang sudah berbeda, mereka jauh lebih maju dan sangat cerdas," terang Junaidi.

Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Duanu Riau (IKDR), Hasmawi mengungkapkan kebiasaan berinteraksi terhadap masyarakat sudah menjadi kebiasaan dan Ia merasa Duanu itu tidak asing lagi di mata masyarakat.

"Kami sangat merasa dihargai apabila dipanggil Duanu, dan saya juga tidak segan untuk berbahasa Duanu ketika ada yang mengajak saya berinteraksi," ucap Hasmawi.

Dahulu, kata Hasmawi, Ia sempat mendengar dan melihat orang-orang Duanu hidup disampan dengan kajang. Walapun tidak pernah merasakan akan tetapi Hasmawi ikut merasakan hal tersebut.

"Walaupun kini sudah maju, berbagai posisi sudah yang diduduki oleh orang Duanu, katakan ada yang menjadi PNS Kades, bahkan Dewan, tapi saya tidak pernah lepas dari ingatan tentang kebiasaan orang tua dulu, hidup diatas Sampan dengan kajang. Saya tidak pernah mengalami, tapi saya dapat merasakan hal tersebut," ungkapnya.

Selain itu, Hasmawi juga sebutkan kegiatan seperti ini akan terus diperjuangkan karena menurutnya ini merupakan wujud apresiasi terhadap kekayaan kelestarian daerah dan tempat tinggal.

Terkini