Alasan Negara Arab Tak Bantu Palestina, Pengamat: Mereka Ketergantungan AS

Senin, 17 Mei 2021 | 20:22:42 WIB
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Pengamat dunia internasional, Ahmad Sahide membeberkan analisisnya terkait alasan negara-negara Arab di Timur Tengah tak turun tangan membantu Palestina yang tengah konflik dengan Israel.

Ahmad Sahide mengungkapkan, negara-negara Arab tersebut tak meredam konflik antara Palestina dan Israel lantaran mereka memiliki ketergantungan tinggi dengan Amerika Serikat (AS).

Menurut Akademisi di bidang Hubungan International atau HI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini, Amerika Serikat dikenal menjalin hubungan baik dengan Israel.

Lantaran hal itu, kata Ahmad, negara-negara Arab dihadapkan pada situasi sulit dan penuh dilema. Akibatnya, Palestina tidak memiliki dukungan politik dan strategi perjuangan yang kuat seperti Israel.

"Palestina tidak mempunyai strategi perjuangan seperti Yahudi dulu sewaktu awal menggagas untuk mendirikan negara Yahudi (Israel)," ujar Ahmad Sahide, Senin 17 Mei 2021 seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ahmad menjelaskan, kala Israel hendak didirikan orang-orang Yahudi kala itu sudah melakukan penggalangan dana dan mendekati negara-negara yang memiliki pengaruh di kancah dunia internasional.

"Orang-orang Yahudi saat itu melakukan penggalangan dana, mendekati negara-negara yang berpengaruh di kancah dunia," tuturnya.

 

Sekadar diketahui, berdirinya Liga Arab salah satunya bertujuan untuk mencegah negara Yahudi di Palestina. Namun, organisasi itu kini banyak memiliki peran signifikan dalam upaya damai Israel-Palestina.

Sahide pun berharap agar negara-negara Arab saat ini mulai mengurangi ketergantungannya terhadap AS.

Pasalnya, menurut Ahmad, selagi negara-negara Arab masih memiliki ketergantungan dengan Amerika Serikat maka Israel akan terus melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Palestina.

"Selagi AS menjadi negara superpower dan negara-negara Islam mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap Amerika, maka Israel akan terus-terusan melakukan aksi brutalnya terhadap warga Palestina," ungkapnya.

Ahmad juga menilai, konflik Israel dengan Palestina tak bisa diselesaikan dengan perang dan aksi militer. Lebih lagi, menurutnya, Israel merupakan salah satu negara dengan alat militer terlengkap dan tercanggih di dunia.

"Terbukti pilihan itu tidak efektif. Kalau pendekatan itu ya jelas kalah dari Israel yang didukung dengan teknologi tinggi. Perlu ada pendekatan lain dalam meresponsnya, soft diplomacy misalnya," ujarnya.

 

sumber terkini.id

 

Terkini