HARIANRIAU.CO - Mushola Al Mukhlisin di Kampung Cikondang, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, sudah 25 tahun berdiri. Bangunan mushola yang semi-permanen kondisinya kini memprihatinkan.
Secara fisik, bangunan Mushola Al Mukhlisin sudah rapuh. Genting sudah banyak yang jatuh akibat kayu penopang patah. Dinding mushola yang terbuat dari bilik rapuh dan sudah diganjal dengan balok kayu.
"Kalau hujan, air masuk ke ruangan mushola. Lantai mushola yang bermodel panggung beberapa kali jeblos karena kayu di bawahnya patah. Warga hanya bisa menggantinya dengan kayu bekas yang tidak begitu kuat," ujar Muchlis dari Tim ACT Sukabumi dikutip dari laman okezone.com.
Mushola Al Mukhlisin merupakan satu-satunya tempat ibadah terdekat bagi warga Kampung Cikondang. Sementara masjid terdekat jaraknya cukup jauh, sekira 3 kilometer atau berada di desa sebelah dengan akses jalan yang rusak.
Renovasi dan perluasan Mushola Al Mukhlisin kini menjadi kebutuhan karena seiring dengan bertambahnya pemukim, kebutuhan fasilitas ibadah berjemaah pun perlu segera dipenuhi. Saat ini bangunan mushola hanya mampu menampung 15 jamaah.
"Mushola pun tidak ada fasilitas MCK. Untuk renovasi, warga belum mampu karena keterbatasan biaya," pungkas Muchlis.