COVID-19 Sudah Bunuh 14.613 Orang di Dunia, Paling Banyak di Italia

COVID-19 Sudah Bunuh 14.613 Orang di Dunia, Paling Banyak di Italia
Seorang pekerja medis yang mengenakan masker dan jas pelindung merawat pasien COVID-19 di unit perawatan intensif di rumah sakit Oglio Po di Cremona,

HARIANRIAU.CO - Pandemi virus corona jenis baru, COVID-19, sudah membunuh 14.613 orang secara global hingga pagi ini (23/3/2020). Jumlah kematian terbanyak di dunia berada di Italia yakni 5.476 jiwa, melebihi jumlah kematian di China 3.261 jiwa.

Mengutip data pelaporan online worldometers.info, virus ini sudah menyebar ke 192 negara dengan jumlah kasus atau orang yang terinfeksi mencapai 336.068 dan pasien yang berhasil disembuhkan sebanyak 97.636 jiwa.

Berikut data 10 negara dengan jumlah korban meninggal terbanyak di dunia dari awal wabah hingga hari ini;

Italia: 5.476 orang
China: 3.261 orang
Spanyol: 1.756 orang
Iran: 1.685 orang
Prancis: 674 orang
Amerika Serikat: 416 orang
Inggris: 281 orang
Belanda: 179 orang
Korea Selatan: 104 orang
Swiss: 98 orang

Sedangkan data 10 negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia sebagai berikut;

China: 81.054 kasus dengan 72.440 pasien sembuh

Italia: 59.138 kasus dengan 7.024 pasien sembuh

Amerika Serikat: 32.783 kasus dengan 178 pasien sembuh

Spanyol: 28.603 kasus dengan 2.125 pasien sembuh

Jerman: 24.873 kasus dengan 266 pasien sembuh

Iran: 21.638 kasus dengan 7.635 pasien sembuh

Prancis: 16.018 kasus dengan 2.200 pasien sembuh

Korea Selatan: 8.897 kasus dengan 2.909 pasien sembuh

Swiss: 7.474 kasus dengan 131 pasien sembuh

Inggris: 5.683 kasus dengan 93 pasien sembuh

Di Indonesia sendiri ada 514 kasus infeksi COVID-19 dengan 48 orang meninggal dan 29 pasien sembuh.

Italia yang jadi pusat pandemi di Eropa melaporkan 59.138 kasus dengan 5.476 orang meninggal dan 7.024 pasien disembuhkan. Korban meninggal harian mencapai rekor tertinggi yakni 793 kematian dalam 24 jam pada Sabtu pekan lalu.

"Angka-angka yang diumumkan hari ini lebih rendah daripada kemarin," kata kepala layanan perlindungan sipil Italia Angelo Borrelli kepada wartawan, mengacu pada angka kasus baru.

"Saya berharap dan kita semua berharap bahwa angka-angka ini dapat diperoleh dalam beberapa hari mendatang. Tapi jangan lengah," ujarnya, seperti dikutip AFP. 

BACA JUGA: Penanganan COVID-19 di Singapura Terbaik, Indonesia Memburuk

BACA JUGA: Jangan Cemas Hadapi COVID-19, Lakukan dan Jauhi Hal Ini

BACA JUGA: Tolak Tawaran AS Lawan Wabah COVID-19, Iran Sebut AS Pembohong dan Penipu

Halaman :

Berita Lainnya

Index