HARIANRIAU.CO - Berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2020, Sebanyak 100 desa dari 197 desa di Inhil masuk dalam kategori Berkembang.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Inhil, Budi N Pamungkas melalui Kasi Sarana dan Prasarana Desa, Fitrianti saat dikonfirmasi di Ruangannya, Selasa (23/02/2021).
"Berdasarkan data IDM tahun 2020 kemarin, tercatat ada 100 dari 197 Desa di Inhil masih dikategorikan Desa berkembang," sebutnya.
Lanjutnya, Fitrianti menjelaskan bahkan ada 19 Desa yang masuk kategori Desa maju.
"19 desa yang masuk Kategori desa maju tersebar di 20 Kecamatan di Inhil," jelas Fitrianti.
Lebih lanjut, Ia juga menyebut bahwa 76 desa masih dikategorikan sebagai tertinggal.
"76 desa masuk kategori tertinggal dan untuk kategori desa Mandiri di Inhil belum ada," ungkapnya.
Sementara dari data, masih ada 2 desa sangat tertinggal, yakni Desa Bantayan yang ada di kecamatan Mandah dan Desa Pandan Sari yang ada di Kecamatan Sungai Batang.
Terakhir, Fitrianti menjelaskan bahwa Perkembangan predikat Desa di Inhil pada dasarnya memang selalu mengalami perubahan setiap tahunnya.
"Pada tahun 2019, Hanya 11 Desa di Inhil yang mampu menduduki kategori sebagai Desa Maju, 59 Desa Berkembang, serta 116 Desa masuk kategori Desa Teringgal dan 11 Desa masih terdata sebagai Desa Sangat Tertinggal," Tutupnya.
Sebagai Informasi, untuk menentukan sebuah Desa itu tergolong kategori Berkembang, Maju, Mandiri dan Tertinggal ada tolak ukur tersendiri yang di nilai dengan angka-angka atau variable. Ini lah yang di maksud dengan Indeks Desa Membangun (IDM).
IDM merupakan indeks komposit yang dibentuk berdasarkan tiga indeks, yaitu Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi/ Lingkungan.
Itu semua sudah diatur dalam Permendesa Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun (IDM), disitu juga dijelaskan maksud dari kategori desa tertinggal, desa berkembang, maju dan mandiri.
.jpeg)
