Kurangnya Kontak dengan Orangtua Bikin Bayi Lebih Sering Rewel

Kurangnya Kontak dengan Orangtua Bikin Bayi Lebih Sering Rewel

TERKADANG orangtua bingung apa yang harus dilakukan ketika bayinya rewel. Pasalnya, tangisan bayi bisa menandakan berbagai macam hal, seperti popok yang sudah penuh, kedinginan, takut, lapar, atau hal lainnya.

Sebuah laporan resmi Journal of Pediatrics menunjukkan, Denmark menjadi salah satu negara terbaik di dunia dan negara dengan tangisan bayi paling sedikit. Kemudian diikuti oleh Jerman dan Jepang. Sementara tiga negara dengan tingkat kerewelan bayi paling tinggi adalah Inggris, Kanada, dan Italia.

"Aku tidak heran. Tahun pertama kehidupan seorang anak dianggap begitu penting di Denmark. Perspektif mereka berbeda dengan negara-negara lain," ungkap Jessica Joelle Alexander, pakar parenting di Denmark.

Ia mengatakan, para orangtua di Denmark memiliki tingkat stres yang rendah, karena mereka mendapatkan cuti bersalin. Ibu lebih banyak waktu luang untuk mengurus bayinya, karena lebih banyak kontak dengan sang buah hati.

Di Denmark, seorang wanita berhak untuk mengambil cuti hamil dan melahirkan selama 52 minggu. Bahkan, mereka tetap masih dibayar.

Jessica mengatakan, ini hanya dilakukan di Denmark. Negara ini memiliki tingkat menyusui tertinggi di dunia. Sementara di Inggris, studi Lancet 2016 menyebutkan, memiliki tingkat menyusui terendah di dunia.

Iben Dissing Sandahl, penulis peneliti, mengatakan bahwa dukungan sosial dari lingkungan membuat para orangtua tidak cepat marah, sedih, atau frustasi. Justru dukungan ini mampu mempererat hubungan antara anak dan orangtua.

Sementara itu, orangtua yang bekerja dan jarang melakukan kontak dengan anaknya, menjadi salah satu faktor bayi menjadi lebih rewel. Kontak yang jarang justru membuat jarak komunikasi antara orangtua dan bayi.

Ini persoalan bagaimana orangtua memahami komunikasi bayi. Bayi berusaha memberitahu dan bagaimana orangtua mengerti apa yang diinginkan sang bayi. Demikian dilansir dari laman Theguardian, Rabu (5/4/2017). (okz)

Halaman :

Berita Lainnya

Index