Siswi SMK Coba Bunuh Diri karena Dintimidasi Guru Terkait Kunci Jawaban UN

Siswi SMK Coba Bunuh Diri karena Dintimidasi Guru Terkait Kunci Jawaban UN

MEDAN - Tidak kuat mendapat tekanan dari seorang guru di sekolahnya yang mengancam akan menjebloskan ke penjara, Amelia Nasution, mencoba bunuh diri dengan meminum racun serangga.

Namun nyawa siswi SMK Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara itu selamat dari maut dan kini dirawat di RSUD Padangsidimpuan. 

Tindakan nekatnya itu dia lakukan karena tidak kuat mendapat tekanan dari seorang guru yang ingin memenjarakannya.

Informasi yang dikutip dari Kompas, menyebutkan, kejadian bermula saat korban bersama dua temannya, Iddia Annur dan Rini Afrianti, memprotes pihak sekolah dan seorang guru berinisial E di media sosial.

Mereka menuding guru E telah membocorkan kunci jawaban Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kepada seorang siswa berinisial Y yang tak lain adalah anaknya.

Aksi saling serang di media sosial pun terjadi. Mungkin karena tersudut dan kedoknya ketahuan, guru E lalu mengintimidasi korban dan dua temannya. Guru E mengancam akan memenjarakan dan mendenda mereka sebesar Rp 750 juta.

"Kami bertiga diintimidasi, diancam mau dipenjarakan dan denda Rp 750 juta. Anak ibu E dikasih kunci jawaban, sementara yang lain tidak. Ada guru yang keberatan sama kami, dia yang manas-manasi ibu E supaya kami dipenjara," kata Iddia dan Rini yang setia menemani korban.

Kepala SMK Negeri 3 Kota Padangsidempuan, Darwisah Lubis yang dikonfirmasi wartawan saat menjenguk korban mengaku belum mengetahui kejadian ini.

"Soal bocornya kunci jawaban, saya tidak tahu. Saya tahunya, ada siswi kami yang sakit dan di opname, saya jenguk, gara-garanya saya tidak tahu. Sebagai kepala sekolah saya kasih bantuan," kata Darwisah, dikutip Kompas.

Pihak keluarga korban rencananya meminta perlindungan dan pendampingan hukum ke lembaga perlindungan anak.

Kepala Seksi SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Sagino yang dikonfirmasi via ponselnya mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui permasalahan ini, sehingga belum bisa memberikan jawaban dan mengambil tindakan apa yang akan dilakukan.

"Terima kasih atas informasinya, kasih waktu dulu biar berpikir dulu aku, baru siap kerja ini, nanti kuhubungi, ya... Aku mau lapor atasan dulu, soal sanksi belum bisa komentar aku, itu urusan pimpinan lah," kata Sagino. (hlr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index