Golkar Sudah Lakukan Survei

Golkar Sudah Lakukan Survei

PEKANBARU - Ketua DPD I Partai Golkar Riau H Arsyadjuliandi Rachman menjawab enteng soal hasil survei perilaku pemilih di Provinsi Riau menjelang Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2018, yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

Hasil survei itu, petahana mendapatkan nilai 47 persen dan kalah dengan calon lainnya. "Ya nggak apa-apa. Itu hak masing-masing (partai,red) untuk melakukan survei. Kita (Golkar) juga sudah melakukan survei, tapi belum dibuka," kata Andi Rachman sapaan akrab Gubernur Riau, Sabtu (8/4/2017) di Pekanbaru.

Sebelumnya LSI menyampaikan hasil ‎servei perilaku pemilih Pilgub 2017, dimana petahana ‎Andi Rachman hanya mendapat angka 47 persen pada hasil tingkat kesukaan calon oleh responden.

Sedangkan peringkat pertama calon yang disukai adalah Sukarmis (72,2 persen), diikuti oleh Lukman Edy (71,8 persen), dan peringkat ketiga Achmad (69,4 persen).

LSI menyatakan, relatif rendahnya elektabilitas petahana dipengaruhi oleh kepuasan terhadap kinerjanya sebagai Gubernur Riau. Sebabnya, ada sebesar 38,3 persen masyarakat yang kurang puas dan 6,2 persen tidak puas sama sekali dengan kinerja Andi Rachman. Sementara itu, yang sangat puas hanya 1,4 persen dan cukup puas 39 persen.

Hasil survei menunjukan bahwa sebesar 47,8 persen menilai Pemprov Riau kurang atau tidak berhasil dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada di Provinsi Riau. Hal itu mengakibatkan, hanya 16,2 persen masyarakat yang menginginkan petahana menjabat sebagai Gubernur Riau pada periode mendatang. Masyarakat yang tidak menginginkan lagi mencapai 46,7 persen.

"Tolong jangan salahkan kami apabila hasilnya kurang bagus untuk incumbent, tapi ini adalah dari rakyat berdasarkan survei kami," kata Peneliti LSI, Ardian Sopa kepada wartawan belum lama ini.

‎‎Dari hasil survei itu menunjukan, bahwa pemimpin yang diinginkan masyarakat Riau ke depan adalah pemimpin yang bisa memecahkan masalah ekonomi seperti membuka lapangan pekerjaan karena tingkat pengangguran cukup tinggi, masyarakat ingin pemimpin yang merakyat dan jujur, serta ingin pemimpin yang bersih dari kasus hukum. (ckp)

Halaman :

Berita Lainnya

Index