Temuan Cincin Kuno Abad 11 dengan Aksara Aneh

Temuan Cincin Kuno Abad 11 dengan Aksara Aneh

Masyarakat Kecamatan Medan Marelan kembali menemukan cincin dengan mata aksara yang diduga menggunakan aksara India Selatan atau Arab Kuno di kawasan Pekong, situs Kota China, Medan Marelan, Sumatera Utara, pada Maret 2017.

Kini, cincin yang belum dapat dipastikan makna aksara yang terdapat di mata cincin itu telah diserahkan masyarakat ke Museum Kota Lama, Medan Marelan.

Pendiri Museum Kota Lama, Medan Marelan, Dr Phil Ichwan Azhari mengungkapkan, sampai sekarang belum terungkap dari mana cincin itu berasal. Makanya, pihaknya sengaja mengupload foto cincin itu untuk mendapatkan informasi dari masyarakat yang mengetahui makna dari aksara yang terdapat di cincin itu.

"Saya sengaja mengupload foto cincin itu di Facebook untuk mengajak masyarakat berdiskusi atau comment, tapi sayang, belum ada yang comment. Berarti jelas, enskripsi cincin itu pelik untuk diketahui. Sedangkan nama masyarakat penemu cincin itu tidak boleh dipublikasikan," paparnya, Ahad (16/4/2017).

Untuk mengetahui enkripsi cincin tersebut, Phil Ichwan melanjutkan, berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk menanyakan makna tulisan itu kepada masyarakat India Tamil di Kota Medan. Namun sayang, tidak ada yang mengetahuinya. Karena, diduga aksara yang terdapat di cincin itu menggunakan aksara kuno.

Upaya lainnya, Kurator Kota Lama Medan Dr Edward Mckinnon sedang mengirimkan foto cincin tersebut ke ahli seni kuno untuk membaca misteri makna enkripsi pada mata cincin tersebut.

"Foto cincinnya saja yang kita serahkan, sedangkan cincinnya masih ada sama kita lah. Dr Mckinnon coba menghubungi ahli seni kuno di India Selatan untuk mengetahui makna aksara tersebut," ujarnya.

Phil Ichwan mengakui, tidak mudah untuk mengetahui enskripsi temuan barang kuno tersebut. Butuh waktu yang cukup lama, bisa sampai 30 tahun, atau dengan menemukan barang temuan lainnya, baru bisa mengungkapkan tahun berapa cincin itu dibuat.

"Itu membutuhkan banyak tafsiran atau temuan lain untuk mengetahui enskripsinya. Bisa memakan waktu 10 sampai 30 tahun lah," ucapnya.

Penemuan cincin seberat 5 gram itu diduga berasal dari abad 11 menambah jumlah koleksi barang-barang kuno di Museum Kota Lama, Medan Marelan itu. Perhiasan kuno menyimpan informasi dan tafsir yang kaya tentang masa lalu itu, bisa dijadikan penanda ekspressi budaya, capaian teknologi, ritual keagamaan termasuk jalur internasional yang mengantarkan peredarannya yang jauh dari India Selatan, Timur Tengah sampai ke Kota China Medan Marelan, berabad abad yang lalu.

"Kalau dihitung total penemuannya sudah mencapai puluhan ribu lah. Karena pecahan-pecahan barangnya tetap kita hitung," pungkasnya. (ckp)

Halaman :

Berita Lainnya

Index