Inilah Sarah Rector, Sosok Miliarder Termuda Berusia 12 Tahun

Inilah Sarah Rector, Sosok Miliarder Termuda Berusia 12 Tahun

JADI milarder di usia belia bukan hal yang dialami banyak orang. Apalagi di zaman dahulu dan merupakan seorang bocah berkulit hitam. Namun nasib baik memang dialami sosok Sarah Rector.

Nasib Sarah ini jadi headline pemberitaan dimana-mana pada 15 Januari 1914. Termasuk di surat kabar The Kansas City Star.

Headline berita tersebut yaitu "Minyak membuat gadis kecil berkulit hitam ini kaya - Gadis Oklahoma berpenghasilan Rp200 juta per bulan mendapat banyak lamaran - Empat pria berkulit putih asal Jerman melamarnya dengan harapan gadis itu akan membagikan keberuntungan dan hartanya."

Gadis kecil yang menjadi headline pemberitaan tersebut adalah Sarah Rector. Ia adalah seorang gadis keturunan Afrika-Amerika dan merupakan anggota dari The Muscogee (Creek) Nation.

The Muscogee Nation sendiri adalah organisasi dari orang Muscogee atau yang dikenal juga sebagai Creek dan diakui secara resmi oleh federal. Organisasi ini berbasis di negara bagian Oklahoma, Amerika Serikat (AS).

Sarah lahir pada 3 Maret 1902 di sebuah wilayah di mana suku Indian tinggal. Sarah bersama Joseph dan Rose Rector mendapatkan lahan atau tanah seperti anggota The Muscogee Nation lainnya ketika Oklahome menjadi sebuah negara pada 1907. Lahan yang didapatkan Sarah inilah yang kemudian membuatnya menjadi gadis turunan Afrika-Amerika pertama yang menjadi jutawan.

Keluarga Sarah berhak mendapat jatah lahan sesuai dengan perjanjian 1866 yang dibuat oleh Otoritas AS dengan lima suku lokal. Tetapi lahan yang diberikan kepada mantan budak biasanya merupakan tanah yang tidak memiliki kualitas baik seperti kurang subur dan tanah berbatu.

Masalah lain yang dihadapi keluarga Sarah adalah pajak tahunan dari lahan tersebut. Pada suatu hari, ayah Sarah ingin menjual lahan jatah miliknya karena tidak mampu membayar pajak. Tapi saat itu pengadilan membatalkan permohonan ayah Sarah.

Kemudian ayah Sarah memutuskan untuk menyewakan tanahnya pada sebuah perusahaan minyak. Dan ternyata ayah Sarah telah membuat keputusan yang tepat. Pada 1913, pengeboran minyak B.B. Jones, menghasilkan 'semburan' dan menghasilkan 2.500 barel per hari.

Berkat hal tersebut, per harinya, Sarah mendapatkan pemasukan uang sekira Rp4 juta atau setara dengan Rp93 juta untuk perhitungan uang di masa kini. Tetapi wali Sarah kemudian berganti dari orangtuanya ke seorang pria kulit putih bernama T.J. Porter, yang secara pribadi tahu seluk-beluk keluarga Sarah.

Ladang minyak milik Sarah itu kemudian menjadi bagian dari perusahaan Cushing-Drumright Oil Field yang terkenal. Banyak sumur minyak baru yang mulai produktif dan pada Oktober 1913, ketika Sarah berusia 12 tahun, ia mendapat loyalti sebesar Rp154 juta atau setara Rp3,8 miliar untuk perhitungan saat ini.

Kabar kekayaan Sarah dengan cepat menyebar di seluruh dunia dan ia pun menerima banyak permintaan untuk pinjaman, lamaran dan masih banyak lagi. Dalam tahun-tahun berikutnya, Sarah membuat berita utama di surat kabar di seluruh AS dengan menyebut dirinya sendiri telah menjadi orang kulit putih karena kekayaannya. (hlr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index