Orang Tua di Amerika Namai Allah untuk Putrinya

Orang Tua di Amerika Namai Allah untuk Putrinya

Pasangan orang tua di Georgia Amerika Serikat berhasil memenangkan gugatan hukum terhadap pemerintah atas pemberian nama Allah untuk bayi perempuan mereka.

Pemerintah sebelumnya menolak mengeluarkan akte kelahiran untuk ZalyKha Graceful Lorraina Allah lantaran orangtuanya tidak memiliki nama belakang tersebut.

American Civil Liberties Union (ACLU), yang membawa kasus ini ke meja hijau menyatakan bahwa keputusan tersebut sebagai sebuah kebebasan untuk berekspresi. Namun, kelompok advokasi Muslim terbesar di AS, Council on American-Islamic Relations (CAIR) menyatakan bahwa nama keluarga itu dapat menyinggung perasaan orang lain.

Direktur CAIR, Nihad Awad mengatakan, menggunakan nama Allah sebagai nama keluarga secara budaya tidak peka. Menurut dia, ada beberapa nama Arab yang merujuk pada Tuhan, seperti Abdullah, yang berarti hamba Allah.

"Anda tidak akan pernah menggunakan hanya (nama) Allah, itu akan dianggap sangat tidak pantas," katanya, seperti dilansir dari BBC.

Namun Andrea Young dari ACLU mengatakan bahwa pemerintah atau negara tidak bisa mengatur pemberian nama warga negaranya. "Pemberian nama adalah hak orangtua. Tidak ada yang mau hidup di dunia di mana pemerintah bisa mendikte apa yang boleh dan tidak boleh menamai anak Anda sendiri," ujarnya.

Departemen Kesehatan Georgia pada awalnya mengatakan bahwa anak perempuan berusia satu tahun dari pasangan Elizabeth Handy dan Bilal Walk itu harus memiliki salah satu dari nama keluarga mereka, atau kombinasi keduanya.

Tapi orangtuanya mengatakan bahwa anak laki-laki mereka yang saat ini berusia tiga dan 17 tahun telah diizinkan diberi nama belakang Allah. Sementara undang-undang Georgia mengizinkan nama apa pun asalkan tidak dianggap provokatif atau menyinggung perasaan orang lain.

Pada Maret lalu, pasangan tersebut mengatakan kepada Atlanta Journal-Constitution bahwa mereka memilih nama itu karena bermakna mulia, bukan karena alasan agama. (ckp)

Halaman :

Berita Lainnya

Index