Rupanya Perjalanan Satu Ton Sabu Melalui Riau

Rupanya Perjalanan Satu Ton Sabu Melalui Riau

JAKARTA - Rupanya narkotika jenis sabu-sabu seberat satu ton yang diamankan Polda Metro Jaya dan Polresta Depok, itu masuk dari Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.

Upaya penangkapan gagal karena rencana operasi penyergapan yang akan dilakukan BNN sudah diketahui oleh jaringan tersebut. Sehingga petugas mengambil kendali untuk mengintai di Banten.

Momen Hari Anti-Narkotika Internasional (HANI) 2017 inilah dilakukan penangkapan terhadap satu ton sabu-sabu tersebut. Empat tersangka ditangkap, satu di antaranya tewas. 

Keberhasilan ini seakan menjadi kado istimewa karena terungkap bersamaan dengan peringatan Hari Anti-Nakotika Internasional (HANI) 2017, yang sedang diperingati di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. 

"Kasusnya baru kami tangani, untuk pengembangan sekarang anggota sedang di lapangan bersama kepolisian, Polda Metro. Dari empat tersangka, satu orang tewas," ujar Kepala BNN Komjen Budi Waseso. 

Budi menyebutkan, jaringan ini sudah lama diintai oleh BNN. Hanya karena keterbatasan teknologi, baru saat ini berhasil diungkap. Sebelumnya, kata dia, mereka berpindah-pindah. 

Bahkan beberapa kali digagalkan karena operasi BNN diketahui oleh jaringan tersebut. "Yang lalu mereka akan ke Riau, kami lakukan pencegatan mereka tahu. Mereka akan ke Kepri mengirim barang, mereka tahu, lepas akhirnya," jelas dia. 

Nah, setelah BNN dan Polri menyebar kekuatan, hari ini upaya jaringan internasional ini memasukkan narkotika ke Indonesia berhasil dilumpuhkan. 

"Masuklah barang ini melalui wilayah Banten, tadi pagi kami ambil langkah tegas. Dari empat tersangka, satu meninggal dunia karena mencoba melawan petugas saat dilakukan penangkapan," tambah dia.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso, menyebut masih ada penyelundupan narkoba yang jumlahnya lebih besar dari sabu satu ton tersebut.

"Kemaren ada yang lolos lebih besar dari itu (dari yang satu ton) dan masuk ke Indonesia, saat ini kita buru," ujar Waseso di Masjid Mabes Polri, Jakarta Selatan, dilansir riauheadline, Jumat (14/7).

Lolosnya jaringan narkotika Internasional yang lebih besar dari satu ton, Budi Waseso menerangkan bahwa akan memburu jaringan yang berhasil lolos tersebut.

"Itu sedang diikuti, saya yakin ada (pengendalian dari lapas). Sekarang sedang penelusuran di semua wilayah kita kerjasama Polri, TNI, Bea dan Cukai, dan kami pastikan terungkap," ujarnya.

Namun, Waseso enggan memberikan informasi terkait jaringan narkotika Internasional dari negara mana yang berhasil lolos masuk ke wilayah Indonesia dengan barang bukti sabu yang lebih besar dari yang sebelumnya yaitu satu ton sabu.

"Saya tidak bisa katakan sekarang karena itu kerahasiaan kita dan sedang kita ikuti ya. Tapi yang pasti yang lolos kemaren itu lebih besar dari yang ditangkap satu ton itu saja," tandasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index