Menoleh Tradisi Hantaran Belanja di Indragiri Hilir

Menoleh Tradisi Hantaran Belanja di Indragiri Hilir

HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Budaya Hantaran Belanja hingga kini masih dipegang teguh oleh masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir. Hampir diseluruh wilayah Provinsi Riau budaya Hantaran Belanja ini masih dilakukan.

Hantaran Belanja ini merupakan langkah awal dari pasangan muda mudi yang ingin melanjutkan kejenjang yang lebih serius yakni jenjang pernikahan.

Sebelum melakukan hantaran belanja, di Kabupaten Indragiri Hilir biasanya dilakukan tanda atau tunangan, pada saat itu dilakukan perbincangan antara dua belah pihak mengenai hantaran belanja.

Setelah menemukan kesepakatan berapa hantaran belanja dan dengan waktu yang telah disepakati, pihak pria kembali akan datang untuk mengantarkan hantaran belanja.

Harianriau.co kali ini berkesempatan untuk menyaksikan prosesi Hantaran Belanja, Jumat (1/4/2016) di Kelurahan Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka, pihak perempuan Erma Susanti tinggal di Jalan Pendidikan, Sungai Piring dan pihak pria Hendra yang tinggal di Kecamatan Tembilahan.

Sebelum dilakukannya prosesi Hantaran Belanja pihak perempuan telah bersiap-siap dengan keluarganya dengan menyediakan berbagai hidangan.

Sekira pukul 16.30 WIB, akhirnya pihak pria tiba di rumah pihak perempuan. Terlihat pihak pria datang dengan keluarga dekat serta teman-teman dan diikuti dengan Hantaran Belanja yang telah disiapkan, tanpak pada rombongan pria membawa sepatu, kain, alat kosmetik dan berbagai jenis lainnya. 

Setelah diserahkan hantaran belanja, kemudian dilaksanakan selamatan dengan membaca doa. Pihak pria pun pulang tidak dengan tangan kosong, calon istri telah menyediakan bingikisan untuk calon suaminya.

Cerita punya cerita, di Kabupaten Indragiri Hilir Hantaran Belanja sangat berpariasi, tergantung kesepakatan dan perundingan antara dua belah pihak. Mulai dari Rp10 juta hingga Rp 30 juta bahkan lebih.

"Itu tergantung keluarga, tidak semua seperti itu. Ada yang hantaranya Rp10 Juta dan bahkan lebih dari itu," sebut Ujang keluarga pihak pria.

Namun, katanya, walaupun demikian, ini merupakan tradisi yang tidak bisa ditinggalkan dan dilepaskan begitu saja. (Ragil)

Halaman :

Berita Lainnya

Index