Pementasan Ke-V Arisan Teater Inhil

Aksi Teatrikal Sanggar Qinaabun Mengundang Decak Kagum Ratusan Penonton

Aksi Teatrikal Sanggar Qinaabun Mengundang Decak Kagum Ratusan Penonton
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Sekali lagi aksi panggung teatrikal mengundang decak kagum para penonton yang didominasi oleh kaum muda Indragiri Hilir (Inhil). Pementasan ke-IV yang diselenggarakan oleh Arisan Teater Inhil, dengan naskah berjudul "Mimpi Buruk Di Waktu Senja" gubahan Saipudin Ikhwan dan diperankan oleh para siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tembilahan yang tergabung dalam Sanggar Teater Qinaabun sempat membuat penonton yang hadir sempat menitikkan air mata.

Betapa tidak, Pementasan yang disutradai oleh Hermanizam, yang merupakan pembina seni di MAN Tembilahan bercerita tentang keinginan yang keras dari seorang anak perempuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan tinggi dan meraih beasiswa, tapi mendapatkan pertentangan dari Sang Ayah. Dimana, Sang Ayah menginginkan anaknya untuk segera menikah dengan pria pilihannya. Kisah ini pun diakhiri dengan tindakan bunuh diri oleh sang anak.

"Waktu yang dibutuhkan untuk penggarapan para pemeran lebih kurang 2,5 bulan. Dalam prosesnya, tidak ada kendala signifikan yang dihadapi. Lumrahlah, seperti keterlambatan pemain hadir pada sesi latihan. Apalagi, beberapa diantaranya akan mengikuti UN dalam waktu dekat," terang Hermanizam kepada harianriau.co di Gedung Puri Cendana, Tembilahan, Sabtu (2/4/2016) malam.

Hermanizam turut mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pihak MAN Tembilahan dalam pementasan ke--IV ini.

"Saya selaku sutradara mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah MAN Tembilahan, Drs. Afrizal MM, yang telah memberikan dukungan moril dalam pementasan kali ini. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,"ucapnya.

Hendry, salah seorang penonton mengaku larut dalam suasana haru dan sempat menitikkan air mata pada sesi yang menyuguhkan nuansa sedih pada saat penampilan tersebut.

"Bagus skenarionya, sempat nangis juga karena benar-benar sedih kisahnya. Ceritanya memang menggambarkan realita kehidupan yang pernah ada. Jadi, seolah bukan sekedar fiksi dan berlakon," katanya.

"Mudah-mudahan dalam pementasan berikutnya dapat memberikan cerita yang tak kalah menarik dengan pementasan kali ini. Saya usahakan untuk hadir dan menonton pementasan berikutnya," sambungnya.

Dalam kesempatan ini, Pimpinan Produksi. (Pimpro) Pementasan Ke-IV Arisan Teater Inhil oleh Sanggar Qinaabun, Roma Irama juga menyatakan rasa syukurnya atas kesuksesan penyelenggaraan acara ini, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada para sponsor atas dukungan yang diberikan.

"Alhamdulillah, acara dapat terlaksana dengan sukses. Ini semua berkat kekompakan kru Arisan Teater Inhil dan tim produksi serta dukungan dari para sponsor. Saya ucapkan terima kepada para sponsor acara, yaitu Dewan Kesenian Indragiri Hilir (DKIH) sebagai sponsor utama, Ikatan Pemuda Riau (IPR), BRI (Bank Rakyat Indonesia), Unisi (Universitas Islam Indragiri), DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) Unisi, MPT (Malam Puisi Tembilahan dan Komunitas Biola Tembilahan," ujarnya.

Roma mengatakan bahwa pada Pementasan kali ini, pihaknya menyuguhkan konsep yang berbeda dibandingkan pementasan yang diselenggarakan sebelumnya.

"Pada pementasan kali ini, kami menerapkan konsep yang sedikit berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Dimana pada pementasan kali ini, kami membuat beberapa "mini stand" yang berada di sepanjang jalur masuk menuju ke panggung aksi yang dianggap representatif. "Mini stand" ini dibuat khusus bagi para sponsor dan sanggar-sanggar yang tergabung dalam Arisan Teater Inhil yang ingin memajang karya maupun produk-produknya," terangnya.

Ketua Ikatan Pemuda Riau (IPR) Kabupaten Inhil, Indra, yang merupakan salah satu sponsor dalam pementasan ke-IV ini, merasa puas dan mengapresiasi apa yang ditampilkan oleh para seniman teater dari sanggar Qinaabun.

"Puas sekali saya melihat performa mereka dipanggung. Saya mengapresiasi sekali mereka sebagai sebuah "kekayaan" Inhil. Bagi Inhil, apa yang mereka lakukan ini dapata dijadikan sebuah sarana untuk mempromosikan daerah. Hari ini, menurut saya para pemuda Riau, tidak hanya ingin menjadi penonton. Melainkan turut mengambil peran dalam berkarya, terutama di bidang seni" tuturnya.

Lebih lanjut, Indra meminta agar Pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Inhil dapat melirik dan memberikan perhatiaanya terhadap bidang seni, khususnya teater di Inhil. Karena sangat disayangkan kalau nantinya seni, dalam hal ini teater sampai hilang di Inhil," imbuh Indra.

Koordinator Arisan Teater Inhil, Ahmad Syukron yang diwawancarai usai acara, selain mengucapkan rasa syukur atas konsistensi penyelenggaraan pementasan teater yang telah sampai pada produksi ke-IV.

"Alhamdulillah, sampai pada pementasan ke-IV ini, kami masih konsisten untuk penyelenggaraannya. Terkait kendala, semuanya dapat teratasi dengan baik oleh para pengurus dan pihak lainnya yang turut terlibat, mulai dari persiapan hingga pasca pementasan pada seluruh penyelenggaraan," ujarnya.

Meskipun begitu, Syukron mengatakan bahwa dalam setiap pementasan yang selalu dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, Dia berharap kepada pihak terkait agar dapat menunjukkan bentuk tanggungjawabnya kepada para seniman, terutama seniman teater.

"Kami berharap kepada pihak terkait untuk bisa menunjukkan tanggungjawabnya kepada kami.

Keterbatasan yang senantiasa kami hadapi dalam setiap pementasan adalah masalah sarana dan prasarana, seperti gedung pementasan dan sarana penunjang lainnya. Hal ini kami sampaikan, karena karena kami merasa juga memiliki hak atas apa yang kami harapkan,"ucapnya.

Terakhir, Syukron menyampaikan bahwa pada pementasan ke-V nantinya, akan dibarengi dengan instalasi massal dan workshop teater yang bertujuan untuk memberikan wawasan dalam dunia teater dan mendidik karakter.

Pihak DKIH selaku organisasi induk kesenian di Inhil melalui Anggota Komite Teater, Alpian Amd begitu terkesan dengan aksi panggung para aktor, tidak hanya pada pementasan kali ini. Melainkan, pada pementasan-pementasan sebelumnya. Selain itu, Beliau juga sangat mengapresiasi konsistensi dari Arisan Teater Inhil dalam melestarikan teater di Inhil.

"Kami sangat mendukung sekali atas apa yang dilakukan oleh Arisan Teater Inhil yang secara rutin menyelenggarakan pementasan teater. Dimana, sebelumnya teater di Inhil dapat dikatakan "mati" atau vakum. Dengan adanya mereka, semangat teater terasa bergejolak dan "hidup" kembali," tukasnya.

Alpian juga mengatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih kepada Arisan Teater Inhil karena telah mengangkat marwah dari DKIH yang selama ini dianggap vakum dalam dunia kesenian Inhil.

"Kami bangga atas karya dari "anak negeri" yang telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dibidang seni, khususnya teater. Mewakili seluruh ketua dan seluruh pengurus DKIH, sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Arisan Teater Inhil," tandasnya. (Pratama)

Halaman :

Berita Lainnya

Index