30 Tahun Melur Ujung Terabaikan

30 Tahun Melur Ujung Terabaikan
Sorang pengendara sepeda motor melintasi jalan yang amblas di Jalan Melur Ujung Kelurahan Padang Terubuk, Kecamatan Senapelan Pekanbaru, Kamis (20/7/2

PEKANBARU - Tanahnya amblas, jalannya miring, dan hampir saja longsor. Begitulah kondisi Jalan Melur Ujung, Kelurahan Padang Terubuk, Kecamatan Senapelan yang tak tersentuh pembangunan.

Kondisi ini sudah terjadi sejak 30 tahun yang lalu. Kondisi ini sudah membahayakan warga sempat, karena sudah menutup jalan yang menghubungkan Jalan Melur Ujung ke Jalan Riau, tepatnya di depan Pasar Buah 88 ini. Tapi kerena tidak adanya akses jalan lain, selain jalan tersebut, akhirnya dibuka kembali oleh warga.

Saat disambangi Riau Pos, Sudarsono (64) Ketua RT 6 RW 4 yang tempat tinggalnya berada tepat di depan jalan rusak ini menuturkan, dirinya sudah sering melihat ada orang yang melakukan pengukuran di jalan tersebut, namun hingga saat ini belum juga terealisasikan perbaikannya. "Pernah ada yang mengukur beberapa waktu lalu, tapi tak tau kapan mau diperbaiki," ujarnya dilansir dari riaupos.

Sudarsono menambahkan, jalan yang rusak sebelumnya hanya 20 meter saja, tapi sejak dua tahun belakangan ini kurang lebih 50 meter. "Kalau memang jelas kapan diperbaikinya saya dan warga siap untuk membantu menutup jalan itu,” tambahnya.

Ketua RW 5 RT 2 Othaman mengatakan, dirinya sudah pernah mengusulkan kepada Lurah Padang Terubuk untuk diusulkan perbaikannya pada musyawaran perencanaan pembangunan (musrenbang), tapi hingga saat ini belum ada juga tanggapan. "Kami sudah usulkan di musrembang, tapi katanya tunggu ada dana dulu," tegasnya.

Dirinya berharap adanya tanggapan dari Pemerintah Kota Pekannaru untuk segera mungkin memperbaiki jalan tersebut, sebelum memakan korban.

Saat di konfirmasi Lurah Padang Terubuk Dwi Purnama Sari SSos Smc kepada Riau Pos mengatakan pihaknya sudah berapa kali memasukan rencana perbaikan jalan tersebut kedalam musrenbang, dan sudah sering juga anggota dewan yang meninjau langsung melihat kondisi jalan tersebut tapi hingga saat ini belum jelas juga perbaikannya kapan akan dimulai.

Dwi manambahkan, dalam usulan program pemberdayaan masyarakat berbasis rukun warga (PMB-RW) sudah ada usulan anggaran untuk perbaikan jalan. Tapi itu hanya untuk semenisasi saja. Sementara permasalahan yang terjadi di Jalan Melur yang diperlukan bukan sekedar semenisasi, tapi dasarnya yang ambruk jadi turap yang semakin hari semakin amblas.

"Itu nggak bisa lagi mainnya di PMB-RW, itu mainnya, harus di PU langsung," tegasnya.

Pihaknya juga tidak mengetahui pasti, apakah perbaikan Jalan Melur Ujung ini sudah masuk dalam anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum atau masih di PMB-RW yang tak diusulkan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index