PLN Cabut Meteran Listrik Rumah Mantan Gubernur Kepri

PLN Cabut Meteran Listrik Rumah Mantan Gubernur Kepri
Mantan Gubernur Kepulauan RIau, pendiri Kepulauan Riau, almarhum HM Sani.

BATAM - Diduga Nunggak pembayaran, meteran listrik kediaman Mantan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Almarhum Sani di Perumahan Duta Mas, Batam diputus dan disegel Brigth PLN Batam, Sabtu (22/7).

Kabar tersebut diperoleh dari postingan akun Facebook @Ramon Damora sekitar pukul 16.00 WIB. Ramon yang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri itu menulis begini;

"Campur aduk batin saya begitu mendapat berita Ibunda Aisyah Sani menangis di beranda rumah mendapati kediamannya tiba-tiba menjadi gelap gulita karena PLN terpaksa mengambil tindakan tegas. Saya hubungi Yoga. Respon beliau sungguh bijaksana, tapi dengan satu catatan: penghuni rumah diberi tempo satu pekan untuk melunasi kewajiban. Sy dengar, setelah Pak Sani wafat, Pemprov Kepri bersedia menanggung biaya pemakaian listrik di rumah itu. Tak tahu sekarang. Mari sama-sama peduli. Menjadi anak bangsa yang tak lupa cara berterima kasih".

Yoga Perdana yang disebut Ramon dalam postingan itu merupakan communication & external relation di bright PLN Batam.

"Terimakasih Yoga Perdana, sahabatku di bright PLN Batam. Yoga dan tim langsung bergerak cepat ke kediaman Ibunda Aisyah Sani di Perumahan Duta Mas, Batam Center, menyalakan listrik kembali dan melepas segel. Benar. Sudah dua bulan ini listrik di rumah itu tertunggak pembayarannya. Rumah tempat seorang HM Sani, mantan Gubernur Kepri, dahulu menghidupkan api cinta dan cita-cita," lanjutnya.

Postingan ramon mendapat banyak tanggapan. Hingga berita ini naik tayang, ada 78 like dan 22 komentar.

Berdasarkan pengetahuan Ramon, setelah Sani wafat, Pemprov Kepri bersedia menanggung biaya pemakaian listrik di rumah itu. Meski anak-anak dan keluarga almarhum Sani memiliki kemampuan untuk menanggung beban biaya Listrik tersebut, pihak keluarga ingin memastikan komitmen Pemprov Kepri.

"Kata orang melayu: yang mana padi, yang mana benih, siapa budi, siapa kasih. keluarga mendiang diberi harap, pemerintah menjamin pembayaran listrik kediamannya, yang tentu tak sebanding dengan jasa-jasa almarhum," tegasnya.

Disinilah, kata Ramon, keluarga ingin berjelas-jelas.

"Kalau pemerintah memang tak sudi, katakan. Anak-anaknya, seperti kita ketahui, sangat sanggup. Tapi itu tadi, pemerintah harus berjelas-jelas. jangan sampai terjejas seperti berita sedih ini," tutupnya.

Pihak pemerintah yang memberikan janji terkait pembayaran listrik di rumah almarhum HM Sani belum bisa dikonfirmasi.

 

Sumber: RiauKepri

Halaman :

Berita Lainnya

Index