Rp9,6 Miliar BOP TK/PAUD Cair

Rp9,6 Miliar BOP TK/PAUD Cair

PEKANBARU - Anggaran bantuan operasional pendidikan (BOP) untuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usaha Dini (PAUD) di Kota Pekanbaru sebesar Rp9,6 miliar cair. Proses pencairan sudah bisa diurus pengelola sekolah ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pekanbaru.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPKAD Pekanbaru Alek Kurniawan menjelaskan, dana BOP tersebut berasal dari pemerintah pusat berdasarkan usulan dari Pemko Pekanbaru. ‘’Sama seperti tahun kemarin. Sudah dua tahun berjalan. Alhamdulillah anggarannya sudah bisa kami cairkan,” sebut Alek, Selasa (1/8). Disebutkannya, memang tidak seluruh TK dan PAUD menerima dana ini. Hanya TK dan PAUD yang sudah diverifikasi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) saja yang menerima.

“Tentunya untuk verifikasi, teknisnya di Disdik, ya. Kami hanya menunggu pengajuan dari Disdik, lalu kemudian kami cairkan,” jelasnya dilansir riaupos.

Sedangkan kegunaan anggaran tersebut adalah untuk belanja operasional sekolah yang ditujukan untuk kepentingan murid. ‘’Seperti dana Belanja Operasional Sekolah (BOS) untuk tingkat sekolah lanjutan,’’ katanya.

Aleks berharap pihak sekolah cepat mengajukan syarat pencairan. Sehingga tidak terjadi antrean pembayaran. “Ya, kami minta instansi terkait segera ajukan ke kami. Maka akan segera dicairkan. Nanti kami verifikasi berapa peserta didik, alamatnya di mana. Sehingga total Rp9,6 miliar bisa kami alokasikan. Prinsipnya sama seperti BOS,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, ada syarat dan ketentuan berlaku bagi TK/PAUD yang ingin mendapatkan bantuan tersebut. Pihak sekolah harus mengajukan semacam proposal. Jumlah peserta didik juga ditentukan. Sehingga tidak semua sekolah bisa menerima bantuan.

Menurut Jamal, verifikasi sudah dilakukan Disdik dengan turun langsung ke sekolah-sekolah. “Ada sekitar 200-an TK/PAUD yang menerima bantuan ini. Jumlah pastinya saya tidak ingat. Yang jelas ke 200 TK/PAUD ini harus melewati verifikasi dari dinas dan juga BPKAD untuk pencarian. Izin mereka harus lengkap. Begitu pula proposal dan laporan. Sistemnya sendiri semacam mengurus dana bansos. Banyak sekolah yang agak terlambat mengurusnya. Tapi sejauh ini sudah ada setengah dari jumlah sekolah yang sudah dicairkan bantuannya,” ujar Jamal.

Dengan kata lain, TK/ PAUD yang sudah dulu menyiapkan berkas dan melewati verifikasilah yang duluan dicairkan dana bantuannya oleh BPKAD. Bantuan sendiri diberikan dalam jumlah berbeda pada tiap sekolah. Tergantung pada jumlah peserta didik. Setiap anak didik menerima bantuan sejumlah Rp600 ribu.

Jumlah bantuan Rp9,6 M tersebut dikatakan Jamal sebenarnya tidak cukup untuk mengkover TK/PAUD yang ada di Pekanbaru. Tapi pihaknya sangat bersyukur bahwa ada perhatian pemerintah untuk membantu operasional dari PAUD yang ada di Pekanbaru ini.

“Ini bentuk perhatian pemerintah pada PAUD. Kami imbau pada sekolah yang sudah menerima uang bantuann itu untuk menggunakannya sebaik mungkin. Sesuaikan dengan petunjuk teknis yang ada. Jangan disalahgunakan. Ini uang negara,” sambungnya.

Ia melanjutkan bahwa nantinya sebagian besar uang tersebut akan digunakan untuk biaya operasional sekolah. Dan beberapa persen bisa digunakan oleh sekolah untuk rehab-rehab kecil.

Halaman :

Berita Lainnya

Index