Luar Biasa! 'Super Hubble' Bakal Ungkap Misteri Alam Semesta

Luar Biasa! 'Super Hubble' Bakal Ungkap Misteri Alam Semesta

CALIFORNIA - Teleskop luar angkasa terbesar yang dirancang untuk mengungkap misteri di alam semesta ini telah melewati banyak uji coba menjelang peluncuran pada 2018.

James Webb Telescope yang dijuluki sebagai 'Super Hubble' ialah observatorium luar angkasa paling maju di dunia dan akan memungkinkan para astronom untuk mengintip 13,5 miliar tahun ke masa lalu.

Super Hubble dirancang untuk mengungkap beberapa misteri terbesar alam semesta, mulai dari menemukan bintang pertama dan galaksi yang terbentuk setelah ledakan besar untuk mempelajari atmosfer planet di sekitar bintang lainnya.

Kini, Badan Antariksa Amerika Serikat NASA telah menyelesaikan komunikasi end-to-end pertamanya antara teleskop dan pusat operasi misinya. Tim tersebut memverifikasi bahwa teleskop tersebut merekam dan mentransmisikannya dengan benar ke bus antariksa, yang saat ini berada di orthrop Grumman Aerospace Systems di Redondo Beach, California.

Komunikasi ini diperlukan untuk mendukung peluncurannya dan kemudian mengoperasikannya begitu berada di orbit. Hebatnya, teleskop ini lebih kuat dibandingkan pendahulunya, Hubble dan ukurannya tiga kali lebih besar.

Untuk alasan ini, ia telah dijuliki sebagai 'Super Hubble'. "Ini pertama kalinya semua bagian yang berbeda bekerja sama pada saat bersamaan, dan ini pertama kalinya diuji terhadap hardware penerbangan pesawat luar angkasa yang sebenarnya," kata Alan Johns, manajer operasi teleskop Webb di Nasa's Goddard Space Flight Centre.

Scott Willoughby, Wakil Presiden Northrop Grumman dan manajer program untuk teleskop Webb mengatakan bahwa ini sebagai tonggak sejara yang hebat, tak hanya untuk teleskop tapi bagi tim industri, yang bekerja mulus dari pantai ke pantai demi menyelesaikan GSEG-1.

"Tes ini membuat kita selangkah lebih dekat dalam mempersiapkan teleskop Webb untuk diluncurkan," katanya seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (6/8/2017)

NASA menggambarkan teleskop sebagai mesin waktu yang kuat dengan visi infrared yang akan mengintip kembali 13,5 miliar tahun lalu untuk melihat bintang dan galaksi pertama yang terbentuk dari kegelapan awal alam semesta.

Uji segmen tanah terdiri dari dua bagian, bagian Space Network (SN) dan bagian Deep Space Network (DSN).

DSN terdiri dari tiga stasiun bumi, yang terletak sekira 120 derajat longitudinal terpisah satu sama lain di Bumi. Masing-masing terletak di Canberra, Madrid, dan Goldstone.

Penempatan jaminan teleskop Webb ini akan bisa menghubungi setidaknya satu stasiun setiap saat untuk tetap berkomunikasi terus-menerus dengan Bumi. Untuk tes ini, teleskop berkomunikasi dengan trailer yang dirancang khusus meniru stasiun Bumi ini dan bukan stasiun induknya sendiri.

Tes komunikasi lainnya akan berlangsung di lokasi peluncuran yang direncanakan oleh teleskop di Kourou, Guyana, Prancis, sekira sebulan sebelum diluncurkan pada akhir 2018.

Tes ini akan mendemostrasikan konektivitas yang diharapkan dengan teleskop pada kontak pertama dengannya, yang akan terjadi kira-kira tiga setengah menit setelah peluncuran.

Pada akhir Maret, teleskop dipasang pada sistem yang dikenal sebagai meja shaker, untuk menyimulasikan getaran yang akan terjadi saat peluncuran pada roket Ariane V.

Dalam pengujiannya, ia mengalami getaran mulai dari 5 hingga 100 kali per detik. Kemudian, dalam tes akustik, para peneliti membungkusnya di tenda bersih dan mendorongnya ke Acoustic Test Chamber, yang ditutup oleh pintu baja terisolasi setebal kaki.

Begitu berada di dalam ruangan, ia terkena suara yang membelah telinga dan menghasilkan getaran. Akhirnya, ia akan dikirim ke Northrop Grumman Aerospace Systems di California untuk perakitan akhir dan pengujian sebelum diluncurkan, yang akan berlangsung dari Guyana Prancis pada 2018.

Halaman :

Berita Lainnya

Index