Miris! Tidak Ada yang Bantu, Korban Tabrakan Ini Tergeletak 3 Jam Hingga...

Miris! Tidak Ada yang Bantu, Korban Tabrakan Ini Tergeletak 3 Jam Hingga...

BATAM - Peristiwa ini sungguh menggerus rasa kemanusiaan. Tiba-tiba saja, seorang pria 50 tahun menangis histeris di Jalan Gajah Mada, Taman Sari, Batam. 

Berkali-kali dia istighfar sambil mengatakan, mengapa tak ada yang selamatkan anak saya...mengapa tak ada yang bantu anak saya...

Warga kebanyakan yang semenjak pagi sudah melihat sosok pemuda yang kemudian diketahui bernama Andika Wahyudi tersebut hanya melongo sambil menunjuki jenazah pemuda malang tersebut. 

Sejumlah anggota kepolisian juga sempat ada di lokasi. Namun, dengan bersusah payah, pria 50 tahun yang kemudian diketahui bernama Sopiyandi itu menggotong tubuh pemuda yang hampir sama besar dengan dirinya.

Disanalah, satu per satu warga mulai membantu mendukung tubuh Andika yang sudah tidak bernyawa lagi.

Darah yang mengalir di mulut dan hidungnya sudah mengering. Tak ada lagi desahan nafas dari pemuda yang dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal Selasa (15/8/2017) sekitar pukul 04.00 WIB.

Sopiyandi tak menyangka anaknya, Andika Wahyudi, ia temukan tewas secara tragis di Jalan Gajah Mada, Taman Sari, Batam. Ia lebih kaget lagi setelah anaknya tak seorang pun yang membantu menyelamatkan.

Meskipun Andika sebenarnya mengalami kecelakaan sejak pukul 04.00 WIB. Andika baru dievakuasi ke RSBP Batam di Sekupang, setelah Sopiyandi membawanya sendiri.

Sopiyandi dibantu seorang warga membopong tubuh Andika.

Sopiyandi sempat kesal saat mengetahui tak seorang pun yang membantu anaknya tersebut. 

“Kalau dilihat dari lukanya tak begitu parah kali,” ujar Sopiyandi, Selasa (15/8/2017) di rumah duka di Tiban Kampung, Tiban.

Sopiyandi hingga saat ini masih tak habis pikir kenapa banyak orang yang enggan mengevakuasi anaknya ke rumah sakit.

“Tidak ada yang menyelamatkan,” ujar pria yang berusia sekitar 50 tahun tersebut. Pada saat kejadian tampak Sopiyandi begitu terpukul.

Ia langsung membuka penutup kertas koran yang menutupi wajah Andika. Setelah itu tangisnya pun pecah.

Ia langsung membopong Andika dan membawanya ke tepian jalan. Di sana ia masih terlihat meratapi kejadian tersebut.

Seorang aparat kepolisian berusaha melakukan pengamanan di lokasi kejadian. Dibelakangnya, Sopiyandi menggotong tubuh Andika.

Tak berselang lama setelah dibopong, Andika kemudian dievakuasi menggunakan mobil Satlantas Polresta Barelang. 

Polisi baru tampak hadir sekitar pukul 06.30 WIB di lokasi kejadian. 

Dari informasi yang dirangkum dari Batamnews,  Remaja 17 tahun itu sempat tergeletak selama sekitar tiga jam sebelum dievakuasi. Warga pun tak ada yang berani menyelamatkan.

Tidak diketahui apa alasan warga tak menyelamatkan Andika. Namun menurut seorang saksi mata, banyak warga yang ketakutan menjadi saksi. Selain itu Andika pada saat kejadian juga tak mengantongi identitas.

Sejumlah saksi mengatakan hal berbeda dari kejadian tersebut saat ditemui di rumah duka Selasa (15/8/2017). Kronologi kejadian yang terangkan saksi yang berada di lokasi berbeda-beda. 

”Ya seharusnya diselamatkanlah, mungkin mereka nggak mau karena takut dijadikan saksi, nanti mereka pula yang dituduh," ujar salaha seseorang warga yang merupakan kerabat korban. 

Selain itu, diduga Andika tidak mempuyai identitas sehingga warga tidak berani melakukan penyelamatan. 

"Kata orang ia juga tidak memiliki identitas, tetapi meskipun nggak ada identitas sebagai sesama manusia lah," ujarnya. 

Andika mengalami kecelakaan tunggal di depan halte Taman Sari Tiban. Belum diketahui pasti penyebab kecelakaan tersebut. 

Kondisi Andika tampak cukup parah. Dari hidung dan mulutnya tampak bekas darah yang sudah mengering. Kejadian diperkirakan pukul 04.00 WIB.

Sumber: riausky

Halaman :

Berita Lainnya

Index