Ini 2 Insiden Lomba 17-an yang Berujung Kematian!

Ini 2 Insiden Lomba 17-an yang Berujung Kematian!
2 insiden terjadi di perlombaan 17'an yang berujung kematian.

Banyak lomba yang biasanya diadakan di tempat kediaman setempat untuk memeringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada Kamis (17/8/2017).

Lomba-lomba seperti makan kerupuk, panjat pinang, tarik tambang, balap karung yang biasanya menghiasi perayaan kemerdekaan negara tersebut.

Selain untuk memeringati hari bersejarah Indonesia, lomba-lomba tersebut biasanya diadakn untuk ajang silaturahmi antar warga yang tinggal berdampingan.

Tentunya, lomba-lomba tersebut harusnya membawa kegembiraan dan keceriaan tersendiri bagi warga dan peserta yang mengikutinya.

Namun, tampaknya hal tersebut tidak berlaku pada perlombaan yang dilakukan di dua daerah ini.

Pasalnya, pada perlombaan 17-an ini malah berujung pada kematian yang mengenaskan.

Daerah mana saja dan bagaimana bisa perlombaan tersebut malah berujung kematian?

Berikut himpun 2 insiden mengenaskan tersebut yang terjadi di perlombaan 17-an.

Simak selengkapnya di sini!

1. Peserta balap karung ambruk bersimbah darah!

Sahrian tewas ditusuk saat merayakan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 195 di Barito Timur.

Sahrian tewas ditusuk saat merayakan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 195 di Barito Timur. (Banjarmasin Post/Tribunnews.com)

Melansir dari tribun, suasana kegembiraan merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan ke-72 RI di Barito Timur, Kalimantan Tengah berujung pada peristiwa berdarah mengerikan.

Sahrian (36), seorang lelaki yang tengah ikut lomba balap karung pada Rabu (16/8/2017), sekitar pukul 16.00 WIB, mendadak roboh bersimbah darah.

Ia adalah seorang warga Desa Hayaping, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah yang ternyata ia ditusuk dari belakang.

Peristiwa ini sendiri terjadi di lapangan voli RT 06 Desa Hayaping.

Pelaku penusukan adalah JN (27).

Suasana perlombaan saat itu yang ceria dan gembira berubah menjadi gaduh dan warga langsung kocar-kacir berhamburan.

Sahrian yang dikenal para warga sebagai orang yang ramah itu pun langsung tewas di tempat.

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Sahrian sempat roboh bersimbah darah di hadapan ratusan warga yang menghadiri acara tersebut.

Belum diketahui persis penyebab penusukan tersebut, namun Kapolres Bartim AKBP Raden Petit Wijaya SIK menjelaskan bahwa pihaknya akan mendalami kasus tersebut.

"Memang ada pembunuhan dan pelaku sudah diamankan. Kini diperiksa oleh penyidik. Demikian pula dengan saksi-saksi," katanya.

Berdasarkan keterangan warga setempat, sebelum terjadi penusukan tersebut, Sahrian dan JN terpantau sempat berbicara namun tidak diketahui apa yang mereka bicarakan.

Setelah keduanya berbincang, JN pun pulang ke rumah dan mendatangi Sahrian dari posisi belakang dan tiba-tiba menusukkan pisau ke arah Sahrian.

Sahrian mendapatkan luka tusukan di punggung kiri dan langsung roboh pada saat dirinya berusaha menyelamatkan dirinya sendiri.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Tamiang Layang. Namun ternyata sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Luka tusukan itu diduga sangat dalam hingga mengenai organ vital dan membuat korban kehabisan darah. Pelaku sempat lari dari lokasi kejadian namun akhirnya menyerahkan diri ke aparat kepolisian setempat.

2. Peserta panjat pinang jatuh dan tewas di tempat

Lomba panjat pinang dalam rangka peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Rancaloa menimbulkan korban jiwa, Kamis (17/8/2017).

Lomba panjat pinang dalam rangka peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Rancaloa menimbulkan korban jiwa, Kamis (17/8/2017). (Tribun Jabar)

Lomba panjat pinang di Rancaloa menimbulkan korban jiwa, Kamis (17/8/2017).

Melansir dari tribun, seorang warga Kampung Rancaloa RT 05/03, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung dilaporkan meninggal karena batang pohon pinang yang ia naiki patah.

Korban yang bernama Icim alias Icin sudah berada di puncak pohon pinang sedang mengambil sejumlah hadiah kemudian, pohon pinang tersebut tampaknya tidak kuat menahan beban peserta lomba.

Peristiwa ini dibenarkan oleh Kompol Reny Marthaliana, Humas Polrestabes Bandung.

Peristiwa ini terjadi di lapangan voli Jalan Merkuri Utara RT 05/03 Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung sekitar pukul 16.30 WIB.

"Korban meninggal dunia setelah jatuh sewaktu korban mengikuti lomba panjat pinang, ketika itu korban sudah sampai di atas dan mengambil hadiah tiba tiba batang pinangnya patah dari sambungan sehingga korban terjatuh dari ketinggian 7 meter," katanya kepada Tribun Jabar, Kamis (17/8/2017).

Diketahui, korban mengalami patah leher dan sempat dibawa ke RS Al Islam namun nyawanya tidak terselamatkan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index