Perempuan Ini Terlahir Tanpa Vagina, Inilah 4 Faktanya!

Perempuan Ini Terlahir Tanpa Vagina, Inilah 4 Faktanya!
Kaylee Moats

Apa jadinya jika seorang perempuan tak memiliki vagina?

Pasti sangat membingungkan dan rumit untuk dimengerti.

Namun hal langka tersebut benar-benar telah terjadi.

Seorang perempuan di Arizona, Amerika Serikat (AS) mengaku terlahir tanpa memiliki vagina.

Perempuan berusia 22 tahun itu kini berani mengungkapkan kondisinya kepada publik dan berharap ada bantuan pengobatan untuknya.

Berikut ini fakta-fakta mengenai perempuan tersebut.

1. Terungkap saat usia 18 tahun

Perempuan Arizona tersebut memiliki nama Kaylee Moats.

Ia baru pertama kali menyadari kondisinya ketika berusia 18 tahun.

Saat itu ia curiga lantaran tak pernah menstruasi.

Ia kemudian memeriksakan kondisinya tersebut kepada seorang dokter.

Dokter tempat ia periksa itu mengatakan bahwa dari hasil USG, Kaylee tidak memiliki rahim, leher rahim, atau vagina.

2. Merasa kurang sebagai perempuan

Mendengar fakta dari dokter, Kaylee menjadi sangat depresi.

Ia merasa ada yang kurang dalam dirinya sebagai seorang perempuan.

"Itu membuatku merasa kurang sebagai seorang perempuan. Tapi aku masih berusaha menerima diriku, menerima apa yang sudah aku miliki, dan tidak memikirkannya," kata Moats dalam sebuah tayangan video yang dibuat oleh Barcroft TV.

Gangguan medis yang dialami oleh Kaylee ini disebut dengan sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH).

3. Apa itu sindrom MRKH?

Sindrom MRKH merupakan kondisi yang sangat langka ditemui.

Kemungkinan seseorang mengalami sindrom MRKH pun sangat kecil, yakni 1 dari 4.500 bayi perempuan yang baru lahir.

Menurut National Institutes og Health, kondisi ini terjadi ketika masa perkembangan embrio.

Saat itu, organ reproduksi perempuan tidak berkembang dengan baik.

Sehingga menyebabkan rahim dan vagina tidak terbentuk atau sama sekali tidak berkembang.

4. Sindrom MRKH bisa diobati

Msski terdengar sangat menakutkan, sindrom MRKH ini bisa diobati. Bahkan tanpa melakukan operasi.

Penderita biasanya akan diberikan sebuah alat yang bernama dilator.

Dilator ini berfungsi untuk membuat atau memperlebar vagina yang sudah ada.

Dilator vagina adalah alat semacam tabung plastik yang dirancang khusus untuk meregangkan dan memperlebar sejumlah jaringan vagina yang ada.

Namun dalam beberapa kasus, penderita sindrom MRKH juga bisa diobati melalui jalan operasi.

Operasi tersebut bertujuan untuk membuat vagina atau vaginaplasty.

Pada kasus yang dialami oleh Kaylee, kemungkinan besar ia akan dioperasi atau pembedahan rekonstruktif.

Perkiraan biaya untuk pembedahan rekonstruktif tersebut adalah sekitar 15.000 dollar AS atau sekitar Rp 200 juta.

Biaya tersebut belum termasuk asuransi.

5. Galang dana

Kaylee sudah siap untuk menjalani operasi untuk mengobati sindrom MRKH.

Ia benar-benar ingin sembuh dan menjadi perempuan seutuhnya.

"Mereka menganggapnya sebagai operasi kosmetik atau sebuah penentuan jender," kata Kaylee.

"Operasi ini akan membantuku menjadi normal dan memiliki bagian tubuh seperti perempuan-perempuan lain," katanya.

Kakak Kaylee, Amanda Moats juga melakukan penggalangan dana melalui laman GoFundMe untuk mendulang dana yang akan digunakan Kaylee untuk menjalani operasi.

Tercatat hingga 17 Agustus 2017, GoFundMe telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 16.997 dollar AS atau sekitar Rp 227 juta, melebih target awal mereka.

Kaylee juga memiliki seorang pacar yang bernama Robbie Limmer.

Robbie juga merupakan seniornya di perguruan tinggi.

Operasi yang akan dilakuakan oleh Kaylee ini juga mendapat dukungan dari Robbie.

"Dia menerima aku apa adanya dan tidak menganggapku kurang sebagai seorang perempuan. Itu membuatku merasa dicintai," ujar Kaylee.

Suatu hari nanti, Kaylee juga berharap suatu hari nanti ia bisa memiliki anak.


Sumber: Tribun

Halaman :

Berita Lainnya

Index