Bayar Rp80 Ribu, Minta Indehoi Dua Kali, KK Tewas Bersimbah Darah

Bayar Rp80 Ribu, Minta Indehoi Dua Kali, KK Tewas Bersimbah Darah
ilustrasi

KK (27) harus tewas ditangan pelanggannya sendiri. Sebelum meninggal, perempuan Pekerja Seks Komersil (PSK) di eks lokalisasi Tondo, Kota Palu, Sulawesi tengah (Sulteng) itu sempat dilarikan ke RSUD Undata.

Sebelum meninggal, KK mangkal di Cafe Lidia. Cafe Lidia terletak di gang paling ujung sebelah kiri saat memasuki kompleks lokalisasi yang biasa jadi sasaran tempta nongkrong para pria hidung belang tersebut.

KK yang berambut pirang ini, direnggut nyawanya oleh pelanggannya sendiri yang merasa tidak puas setelah melakukan hubungan terlarang.

Sebelum meninggal dunia, KK seperti malam-malam lainnya, menunggu pelanggan yang hendak menggunakan jasanya. Pelanggan yang datang malam itu, si pria yang diketahui bernama Asrul (20) yang berasal dari Kabupaten Donggala.

Namun, karena kecewa lantaran keinginannya tidak dituruti oleh si KK, Asrul jadi gelap mata dan tega menusukkan pisau yang dibawanya ke tubuh KK hingga beberapa kali.

“Saya masih mau begituan. Perjanjian sih cuma satu kali, tapi saya masih ingin lagi. Sedangkan dia sudah tidak mau. Makanya saya jengkel,” ungkap Asrul yang berbincang Radar Sulteng (Jawa Pos Group) di Polres Palu, Senin (21/8/2017) seperti dilansir jawapos.com.

Satu kali begituan, kata Asrul, dia membayar KK hanya Rp80 ribu. Uang tersebut diberikan di awal sebelum melakukan hubungan. Namun, nafsu biriahi Asrul tidak sebanding dengan isi dompetnya. 

Malam itu, Asrul mengatakan hanya membawa uang Rp80 ribu, tidak kurang, tidak lebih. Sedangkan tarif normal KK Rp100 ribu. Setelah proses rayuan selesai dan disepakati hanya Rp80 ribu, keduanya masuk ke dalam café.

Asrul yang memiliki nafsu tinggi tidak merasa puas dengan hanya sekali. Dia ingin sekali lagi tapi KK menolak

“Dia ancam saya mau dipanggilkan preman. Saya tambah jengkel. Karena ada pisau yang saya bawa, itu yang saya tusukkan di badannya,” kisah Asrul.

Salah seorang yang mengetahui kejadian itu di tempat kejadian menyebutkan, dia sempat berbincang dengan rekan KK yang tinggal di Café Lidia.

Dari rekan KK diketahui bahwa KK belum lama di Palu dan berencana bekerja ke Malaysia. “Dia itu datang di Palu, setelah lebaran baru-baru ini. Rencananya dia mau ke Malaysia untuk bekerja. Itu yang temannya bilang sama saya,” ucap sumber mengaku dekat dengan rekan KK.

Namun dia tidak mengetahui tempat tinggal KK selama di Palu. Dia juga membantah kalau KK seorang mahasiswi di salah satu kampus di Palu.

“Dia bukan mahasiswi. Dia hanya datang ke Palu, rencananya sementara saja. Habis itu ke Malaysia untuk kerja di sana,” sebutnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index