Indonesia Barter Kerupuk dengan 11 Pesawat Sukhoi

Indonesia Barter Kerupuk dengan 11 Pesawat Sukhoi

JAKARTA - Indonesia akan melakukan barter sejumlah komoditas nasional dengan 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia.

Uniknya, barang-barang yang akan ditukar dengan jet tempur tersebut tak hanya barang mentah, tetapi juga makanan. Contohnya, kerupuk dan biskuit.

“Iya serius (kerupuk). Saya, kan, kepingin ada nilai tambah,” kata Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, di Jakarta, dilansir Merdeka.com, Selasa 29 Agustus 2017.

Enggartiasto menginginkan makanan ini turut naik kelas dan menembus pasar ekspor, seperti biskuit. Dia mencontohkan biskuit dari Mayora bisa merambah Afrika. “ Itu ekspornya tinggi sekali,” kata dia.

Menurut Enggartiasto, kementeriannya tengah menyusun daftar barang yang akan ditukar dengan Sukhoi SU-35 untuk menggantikan pesawat F-5. Selain kerupuk, beberapa barang yang masuk ke daftar adalah furnitur, kopi, dan gula.

“(Daftar ini) segera kami kasih ke mereka. Kami memberi kesempatan untuk dibahas di internal mereka. Minimal (nilai barter) US$750 juta (Rp7,6 triliun),” kata dia.

Kesepakatan Rp15 Triliun

Pemerintah telah bertemu dengan BUMN Rusia, Rostec. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan kontrak perdagangan sebesar US$1,14 miliar atau setara dengan Rp15,16 triliun.

Awalnya, mereka meminta pesawat ditukar dengan karet saja, tetapi pemerintah menolak. Pemerintah justru ingin menukarnya dengan karet dan komoditas lainnya, misalnya crude palm oil/CPO atau minyak kelapa sawit, kopi, teh, tekstil, dan rempah-rempah.

“Kami tidak akan mengirim karet mentah, demikian juga dengan komoditas lainnya (tidak dikirim dalam bentuk mentah),” kata dia. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index