Meski Kecil, Anak Pesantren ini Berhasil Tumbangkan Pelaku Pembunuhan

Meski Kecil, Anak Pesantren ini Berhasil Tumbangkan Pelaku Pembunuhan
Ilham menggunakan kemeja koko putih dan penjahat Khaidir yang menyerah dengan kondisi luka-luka.

Meski badan kalah besar, nyali Ilham tak ciut menghadapi Khadir si perampok sadis di Bengkong. Keduanya sempat berkejaran dan berduel hingga masuk ke parit.

Siapa yang menyangka, Khaidir pelaku pencurian sadis yang beraksi di Komplek Taman Harapan Indah Blok E no 1 Bengkong keok di tangan anak pesantren yang berbadan kurus kecil. Dialah Ilhami (21) superhero yang menaklukan pelaku Khaidir yang berbadan gempal.

Ilham yang ditemui di rumahnya mengaku masih merasakan sakit di bagian paha kanan akibat berduel dengan pelaku malam itu. Saat ditemui Tribun, ilham mengaku capek setelah dimintai keterangan oleh penyidik Polsek Bengkong.

Menurut ceritanya, malam itu ada acara orgen tunggal di Komplek tempat mereka tinggal. ‎Saat ia berada didepan rumah, Lia sempat menegur Ilham seperti biasanya. 

"Seperti biasa, saya tegur dia dan bercanda. Kemudian dia masuk dan mengunci pagar rumah," sebut Ilham, Minggu (27/8/2017) siang.

Selang beberapa menit kemudian, terdengar suara Lia memanggil nama Ilham dengan berteriak minta tolong. Namun suara itu terdengar sayup-sayup lantaran suara musik orgen tunggal juga keras malam itu.

Lia, korban aksi perampokan yang ditusuk beberapa liang oleh tersangka pelaku Khaidir mendapat perawatan intensif.

Entah apa yang membuat Ilham menuju ke rumah Lia. Ia mengintip dari balik pagar rumah Lia yang sudah di kunci. Dari sana terlihat jelas usaha Khaidir merebut perhiasan emas yang dipakai Lia. Disitu juga Ilham melihat Khaidir menikam Lia.

Melihat kejadian itu, Ilham kemudian nekat memanjat pagar rumah Lia. Saat memanjat, Pelaku sempat hendak menikam Ilham namun tidak kena lantaran Ilham mencoba mengelak. 

"Pas saya panjat pagar dia kejar saya dan mengarahkan pisau. Alhamdulilah tidak kena, kemudian saya langsung meloncat," sebut Ilham.

Saat mendarat di halaman rumah Lia, Ilham lalu berteriak minta tolong, kemudian ia berduel dengan Ilham di depan rumah. 

‎Saat hendak menikam Ilham untuk kedua kalinya, Ilham berhasil melepaskan pisau dari tangan tersangka. 

Akhirnya tersangka panik dan naik pagar sebalah kiri kemudian meloncat untuk melarikan diri.

"Ibu Lia sudah keluar minta tolong, saya berfikiran untuk mengejar pelaku. Saya terus berlari mengejar dia sampai ke belakang," sebut Ilham lagi.

Saat dikejar oleh Ilham, pelaku ternyata sempat berbalik menantang Ilham. 

Namun Ilham tidak gentar sedikitpun, saat di tantang, ia malah menantang balik dan mengejar pelaku. "Mungkin karena badan saya kecil, dia pikir saya takut. 

Saya balik kejar dia dan kemudian ia meloncat ke semak-semak perbatasan antara lapangan Futsal dan Komplek perumahan kami," tambahnya.

Disana Ilham sempat kecewa dengan warga setempat. Padahal dia sudah bilang kalau pelaku melarikan diri ke bawah. Namun tidak ‎ada yang mau turun mencari pelaku.

 Ilham kembali membuktikan kalau dia memang punya nyali kuat. Dengan Bismilah ia nekat turun ke bawah. 

Menulusuri semak-semak dengan mengikuti bekas jejak kaki pelaku. Sampailah di sebuah lapangan yang ditumbuhi banyak rumput ilalang yang tinggi.

Hanya dengan menggunakan penerangan lampu dari Handphone mi‎liknya, ia melihat pelaku sedang telungkup dan bersembunyi dibalik ilalang. 

"Saya lihat kepalanya, kemudian saya pijak dengan kaki saya. Dia langsung berdiri dan kami kembali berduel," sebut lelaki pemberani ini.

Sepakan keras awalnya mendarat dipaha sebalah kanan Ilham, sehingga membuat Ilham meringis kesakitan. Namun ada sebilah kayu saat dia terjatuh, kayu itu dimanfaatkan Ilham untuk memukul kaki pelaku sehingga kali ini pelaku yang terjatuh dibuat Ilham.

Ibarat tinju bebas, malam itu ditengah lapangan terbuka, dua orang ini terlibat perkelahian. Tiada yang melerai bahkan Ilham sendiri tidak mengetahui kalau batu cincin yang ia pakai lepas dari gagangnya.

Tak heran saat ia memukul muka pelaku gagang cincin itu menancap dan mengeluarkan darah.

Pukulan mematikan Ilham yakni ketika tangan kanannya tepat di leher pelaku. Hal itu membuat pelaku kehabisan napas dan meminta ampun kepada Ilham.

"Saat dia minta ampun kemudian saya tanya mengapa dia tega melakukan hal itu, ‎dari pengakuannya dia butuh uang. Terus saya bilang mengapa kau tidak kerja, emang itulah kerjaan kau," sebut Ilham lagi.

Dengan gagah berani, Ilham membawa pelaku keluar dengan menarik baju pelaku, disana ia menyerahkan kepada warga. 

Namun sayang, malam itu warga yang sudah emosi tidak bisa membendung kemarahannya, kali ini beberapa pukulan kembali diterima pelaku sehingga kepalanya bocor.

"Entah lah saya bingung, waktu saya ajak turun ke bawah untuk mengejar pelaku tidak ada yang mau. Saat saya tangkap baru dipukuli," sesal Ilham.

Halaman :

Berita Lainnya

Index