AS Minta Maaf, Brosur Bergambar Anjing Dengan Kutipan Al quran Beredar

AS Minta Maaf, Brosur Bergambar Anjing Dengan Kutipan Al quran Beredar

PARWAN - Militer Amerika Serikat di Afganistan meminta maaf atas brosur propaganda dengan gambar yang dinilai menghina umat Islam.

Brosur yang disebar di Provinsi Parwan, Afganistan utara itu bergambar anjing putih dengan kutipan dari kitab suci Al quran yang dituliskan di tubuhnya.

Anjing merupakan hewan yang dianggap kotor dalam agama Islam. Sehingga, menyandingkan gambar hewan itu dengan naskah suci Al quran, membuat marah banyak warga Afganistan.

Dalam pernyataannya, seorang komandan senior AS, Mayor Jenderal James Linder, mengatakan. telah terjadi kesalahan sehingga gambar seperti itu masuk ke dalam brosur.

"Saya sepenuhnya meminta maaf. Kami secara mendalam amat menghormati Islam dan rekan Muslim kami di seluruh dunia."

Linder pun mengatakan, kini penyelidikan sedang berlangsung untuk mengetahui penyebab kesalahan itu, dan meminta pertanggungjawaban pihak yang terlibat.

Namun Gubernur Provinsi Parwan, Mohammad Hasem, berpendapat brosur itu tidak termaafkan.

"Mereka yang terlibat dalam kesalahan yang tidak termaafkan dalam penerbitan ini, bagian propaganda atau media dari pasukan koalisi harus diadili dan dihukum," tegas Hasem.

Sementara itu, kelompok militan Islam Taliban mengatakan, brosur tersebut memperlihatkan kebencian AS terhadap Islam, dan membuat jelas bahwa perang ini adalah perang antara Islam dan kafir.

Insiden ini memperlihatkan salah satu tantangan yang dihadapi pasukan internasional di Afganistan, yang sebagian besar berasal dari negara-negara yang bukan berbudaya Islam.

Terlepas dari upaya militer dunia Barat untuk mencegah munculnya sentimen antiorang asing, sejumlah insiden terjadi juga.

Tahun 2012, misalnya, komandan pasukan AS juga pernah meminta maaf karena kitab Al quran dan naskah suci lainnya dibakar secara tidak sengaja di pangkalan udara Bagram di dekat Ibu Kota Kabul.

Akibatnya, marak unjuk rasa besar-besaran di Kabul dan wilayah lain di Afganistan yang diwarnai kekerasan, dan menyebabkan jatuh beberapa korban jiwa.

Pernah pula beredar video yang memperlihatkan seorang marinir AS mengencingi jenazah petempur Taliban, yang memicu kecaman meluas, dan sidang pengadilan dengan dakwaan kriminal.

Dalam insiden terbaru ini, brosur menggunakan ilustrasi gambar singa serta anjing dan di atasnya ada pesan agar warga melaporkan para pemberontak ke pihak berwenang.

"Rebut kembali kebebasan Anda dari anjing-anjing teroris dan bekerja sama dengan pasukan koalisi, sehingga mereka bisa menyasar musuh Anda dan menghancurkannya."

Demikian bunyi kalimat dalam brosur itu.

Selama ini, pasukan koalisi dan Pemerintah Afganistan memang melancarkan operasi informasi untuk merangkul dan membujuk warga setempat memberi tahu keberadaan pengikut Taliban dan kelompok-kelompok pemberontak lainnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index