1 Atap 3 Cinta, Poligami tanpa Dusta

1 Atap 3 Cinta, Poligami tanpa Dusta
Lora Fadil bersama tiga istrinya. Foto Facebook/JPNN.com

Poligami memang menjadi perdebatan hangat di masyarakat. Bagi pria, banyak yang pengin tapi tak kuat. Sementara wanita, hati dan perasaannya tentu tak terbagi jika harus diduakan.

Tapi bagaimana dengan Fadil Muzakki Syah yang hidup satup atap tiga cinta yang diliputi dengan kebahagiaan?

Pria yang karib disapa Lora Fadil memiliki tiga istri dan enam anak. Masing-masing, Siti Aminah, Yeni Kurnia dan Novita.

Lora Fadil adalah putra pengasuh Ponpes Al Qodiri di Gebang, Patrang, Jember. Ayahandanya, Kiai Muzakki, adalah ulama tersohor.

Setiap malam Jumat legi, ponpesnya dipenuhi ribuan jamaah dzikir manaqib. Bukan hanya dari Jember, muslim dari berbagai daerah pun ikut berkumpul di sana.

Untuk istri ketiganya Novita, pria kelahiran  21 Oktober 1979 itu mempersuntingya dengan status janda. Tapi ketiga istrinya ini memiliki paras yang ayu.

Lora pun tak menampik itu. Ia juga mengaku dari keputusannya berpoligami menimbulkan stigma miring.

Selain alasan tuntunan ibadah dan sunah rasul karena menikahi wanita lebih dari satu dibolehkan Islam, agama yang diyakininya, dia juga ingin merubah pandangan cap miring daripoligami.

Semangatnya adalah memberi bukti bahwapoligami itu bahagia bukan tersiksa, ataupun karena hanya dilandasi nafsu. Meskipun kata dia, berpoligami itu susah dengan berupaya berbuat adil.

Lora Fadil menyebutnya berpoligami yang benar untuk muslim adalah poligami tanpa berdusta. Perlu ada komunikasi yang tercipta agar tidak ada yang tersakiti.

“Ada yang bilang, sunah rasul kok milih yang enak-enaknya saja. Tapi bukan itu maksud saya,” kata Lora dikutip HarianRiau dari Radar Jember.

Menurutnya, yang pertama harus dilakukan adalah mendapat restu ikhlas dari istri pertama, mertua dan orang tua. Itulah yang dilakukannya saat memutuskan berpoligami.

Lora Fadil mengaku tidak mudah berpoligami. Tidak semua pria, sanggup berpoligami meski kata dia, sejuta pria hanya satu yang menolakpoligami dan sejuta perempuan, hanya satu yang rela dipoligami.

Sebab poligami, sangat jauh berbeda dengan selingkuhan. Apalagi hanya sekadar nikah-nikahan.

Karena sejatinya, ada hukum agama dan negara yang harus dilampaui, sebelum kemudian sah disebut poligami.

Seorang suami, juga wajib mencukupi semua kebutuhan masing-masing istrinya. Bahkan, anak-anak mereka. Memang tidak boleh berlebihan.

Tapi juga tidak dibenarkan kekurangan. Semua harus berkecukupan. Termasuk perhatian yang wajib dia berikan.

“Ketiga istri saya dan keenam anak saya, semuanya saya perlakukan sama. Tidak ada yang berbeda. Pemberian fasilitas pun juga sama,” tuturnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index