Ingin Gampang Jodoh di Hotel, Orang Pintarnya Tewas Sebelum Ritual

Ingin Gampang Jodoh di Hotel, Orang Pintarnya Tewas Sebelum Ritual

KUTAI TIMUR - Perempuan inisial Ros (36) menemui seorang “comblang” atau “orang pintar” yang diharapkan bisa membantunya mendapatkan jodoh.

Orang dimaksud diyakini mampu mewujudkan keinginan Ros, melalui sebuah ritual. Namun sebelum ritual itu dilakukan, “orang pintar” tersebut meninggal pada saat ditinggal sendirian di penginapan.

Menurut informasi yang dihimpun, Ros berjanji bertemu dengan pria inisial BL (56), warga Jalan Poros Sangatta-Bontang KM 3, RT 2, Sangatta Selatan, Kutai Timur, Kaltim.

Pertemuan dilakukan di kamar Nomor 10, sebuah penginapan di Jalan A Wahab Sjahranie, Sangatta Utara, Kutim. BL akan melakukan ritual guna memuluskan harapan Ros.

Ros, warga Jalan Pinang Baru, RT 7, Sangatta Utara, tiba di penginapan dan memesan kamar Nomor 10 sekitar pukul 19.00 Wita. Sekitar pukul 20.00 Wita BL tiba di penginapan dan langsung memasuki kamar itu.

Ros sudah berada di dalamnya. Namun sebelum ritual memudahkan dapat jodoh dilakukan, Ros mohon izin ke luar dari penginapan karena mendapat SMS dari teman kampusnya.

Kapolres Kutim AKBP Rino Eko melalui Kasat Reskrim AKP Andika Dharma Sena menerangkan, Ros kembali ke penginapan sekira satu jam kemudian.

Saat membuka pintu kamar, dia mengaku terkejut karena melihat BL terbaring di lantai. Tepatnya di sebelah kasur dekat pintu kamar mandi.

“Dia (BL, Red) tidak bergerak dan tidak bernapas saat coba dibangunkan. Ros selaku saksi langsung berteriak meminta tolong kepada Abdul Rasyid, pemilik penginapan. Abdul Rasyid pun mencoba menggoyangkan tubuh korban, bahkan memberi tetesan air mineral ke mulutnya. Tapi tidak ada respons,” kata AKP Andika Dharma Sena dikutip harianriau dari jpnn.

Selanjutnya, pemilik penginapan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Kutim. Diterangkan lebih lanjut, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga BL, yang bersangkutan memiliki penyakit hipertensi alias tekanan darah tinggi. Ditambah lagi, tiga bulan sebelumnya baru melakukan operasi katarak.

“Dari pihak keluarganya tidak menginginkan mayat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Seluruh pihak keluarga sepakat dengan keputusan tersebut. Rencananya, jasad almarhum akan dimakamkan di Sangatta,” tambah AKP Andika Dharma Sena.

Halaman :

Berita Lainnya

Index