SERAM!! Tuslam Terima Bisikan Suprianto Dimakan Buaya

SERAM!! Tuslam Terima Bisikan Suprianto Dimakan Buaya
Tuslam saat menunjukkan lokasi penemuan potongan tubuh diduga Supriyanto yang hilang diduga karena dimakan buaya.

ROKAN HILIR - Pasca ditemukannya potongan potongan tubuh Suprianto (46) yang diduga kuat tewas diterkam buaya di rawa pinggiran kanal Dusun I Kampung Baru, Kecamatan Bagan Sinembah Raya, Rohil ternyata memiliki kisah mistis.

Tuslam, pria pemilik warung langganan korban belanja semasa hidup adalah orang yang berhasil menemukan jasad Suprianto setelah 4 hari dinyatakan hilang oleh rekan kerjanya pada Kamis (14/9) petang.

Tuslam bercerita, awalnya ia mendapat bisikan, bahwa untuk menemukan Jasad korban harus di syarati, Untuk itu pada Sabtu (16/9) Sore, dirinya bersama beberapa warga menaruh syarat yang berbentuk perahu yang terbuat dari batang pisang di sungai tempat korban diduga hilang.

"Dalam bisikan itu, saya dibisikkan harus membuat syarat (Sesajen) berupa bentuk perahu yang terbuat dari pelepah pohon pisang, dan di dalamnya diletakkan beberapa sesajen dan rokok, kemudian dihanyutkan di sungai bekoan itu," jelas Tuslam.

" Saya bukan orang pintar ya, mungkin karena saya dekat dengan korban, makanya dia datang ke saya," katanya.

Kemudian lanjut Tuslan, pada Minggu (18/9) sorenya akan dilakukan pencarian di tempat dimana sesajen itu diletakkan. Namun karena kondisinya yang kurang sehat, Tuslam mengurungkan niatnya untuk mecarinya pada Senin (19/9).

Pada hari Senin pagi sekitar pukul 06.30 wib pagi, dirinya beranjak seorang diri ke Sungai bekoan tersebut, setelah ia melakukan pencarian di daerah pinggiran sungai. Setelah melakukan pencarian, sekitar pukul 07.00 wib dirinya menemukan potongan kaki yang saat itu sedang dimakan buaya.

" Pertama saya lihat buaya besar warna hitam di sungai, dan satu buaya lagi ukuran sedang di darat saat sedang makan potongan kaki korban, saya tidak lihat jelas buayanya buaya apa, karena mengetahui saya datang buayanya langsung lari. Melihat jelas kalau itu potongan kaki, saya langsung lari pulang dengan menempuh air setinggi pinggang, untuk memberitahu kepada warga lainnya," ungkap Tuslam.

Dijelasnya lagi, menurut bisikan yang ia terima, pencarian tersebut terlalu lama, sehingga jasad korban sudah tercabik - cabik dan berserakan.

"Kalau dicari hari Minggu semalam, mungkin tubuhnya itu masih utuh. Tapi saat itu badan saya demam, makanya saya tidak mencari hari Minggu itu. Dan malam itu saya tidak bisa tidur, dia (arwah korban) datang ke saya, katanya dia sudah dinikahkan pada hari Minggu itu dan katanya dia sudah senang disana," tutur Tuslam.

Sementara itu, terkait korban yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh, Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Eka Ariandy Putra SH SIK yang dikonfirmasi posmetro rohil, Selasa (19/9) melalui Kanit Reskrim, Iptu Amru Abdullah SIK menyampaikan bahwa kuat dugaan korban meninggal akibat terkaman buaya.

" Saat ditemukan, kondisi tubuh korban tidak utuh, hasil visum juga sementara juga tidak ada tanda tanda lain, sementara ini kita duga diterkam buaya," jelasnya.

Ditambahkannya, untuk mengetahui persis penyebab kematian korban adalah melalui proses Autopsi, namun pihak keluarga menolaknya.

" Pihak keluarga korban sudah memberikan surat pernyataan untuk tidak diotopsi, jadi ya jenazahnya kita serahkan kepihak keluarga untuk dimakamkan," terang Kanit Reskrim lagi.

Sebelumnya, menurut salah seorang rekan korban, Dullah menyebutkan, bahwa upaya pencarian terhadap korban ini dikarenakan sejak dari hari Kamis (14/9) sore kemarin dinyatakan hilang dan tidak pulang ke pondok baraknya. 

" Menurut informasinya korban ini pada Kamis pagi masih bertemu dengan temannya yang bernama Lek Tono saat dirinya hendak berangkat ke Bagan Batu menjemput seseorang yang datang dari Medan. Dan saat itu korban menggunakan handuk sambil membawa timba yang kemungkinan akan mandi, " katanya. 

Dan pada malam harinya, lanjutnya lagi dirinya mendapatkan telepon dari teman korban.

" Sekitar pukul 18.00 wib saya di sms sama Acik, dia tanya apakah korban ada bersama dengan saya. Namun saat itu saya jawab tidak ada,  karena memang tidak bekerja dengan saya. Dan malam harinya saya ditelepon lagi dibilangnya kalau pondok saya kunci, " terangnya kembali dikutip harianriau.co dari laman riausky.com.

Sejak saat itulah, masih katanya lagi warga langsung berusaha mencari keberadaan korban. Dan karena upaya pencarian yang dilakukan tidak juga mendapatkan hasil, maka pada Sabtu (16/9) atas kesepakatan bersama dirinya melaporkan kepada aparat setempat (Kepenghuluan Bagan Sinembah Timur,Red) dan juga kepolisian.

Usaha keras warga untuk mencari keberadaan korban yang berstatus duda ini pun terus dilakukan dengan berbagai cara. Hingga akhirnya pada Senin (18/9) pagi sekitar pukul 07.00 wib seorang warga yang bernama Tuslam berhasil menemukan korban.

Ironisnya, saat ditemukan dirinya melihat satu dari dua ekor buaya ukuran besar sedang memakan potongan tubuh korban di sekitar parit kanal sekitar 400 meter kebawah arah salah satu pondok.

Dimana saat pertama ditemukan itu adalah potongan kaki. Dan kabar penemuan potongan tubuh korban ini juga langsung disampaikan kepada warga.

Sehingga selanjutnya warga pun berbondong-bondong kembali melakukan pencarian terhadap potongan tubuh korban lainnya. Dan hingga berita ini diturunkan, warga masih melakukan pencarian terhadap potongan tubuh korban lainnya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Bagan Batu, dr Josafat Silalahi membenarkan bahwa pihaknya relah melakukan Visum et Repertum terhadap korban.

" Sudah kita visum, dan potongan tubuhnya tidak lengkap, kondisinya juga sudah membusuk," terang dr Josafat.

Halaman :

#Diterkam Buaya

Index

Berita Lainnya

Index