Sejoli ini Juga Rela Mati Demi Cinta, Seperti Romeo Juliet

Sejoli ini Juga Rela Mati Demi Cinta, Seperti Romeo Juliet

Orang bilang cinta itu bikin hilang akal sehat. Cinta juga yang bikin seseorang rela mati.

Mungkin sebelumnya kalian menganggap kisah Romeo dan Juliet itu cuma kisah fiksi saja, tapi setelah melihat pasangan sejoli asal Samarinda ini, mungkin kalian tak lagi bisa meremehkan kekuatan cinta. 

Memutuskan mati bersama mungkin sebuah tindakan yang terlampau dramatis.

Tapi hal itulah yang benar-benar dilakukan oleh pasangan Nurhayati dan juga Yudi. Atas dasar cinta sama cinta, keduanya memilih tindakan bodoh dengan cara yang dianggap mesra: yaitu bunuh diri bersama.

Bermodalkan seutas tali nilon, keduanya membutuskan untuk mati bersama atas dasar cinta. Berikut ini adalah kisah selengkapnya.

Jenazah keduanya ditemukan nyaris berpelukan

Nurhayati merupakan warga baru di Samarinda. Sebelumnya, ia bersama orangtua tinggal di Manado. Saat baru di Kalimantan, ia tinggal bersama kakaknya.

Di Samarinda pula ia mulai jatuh cinta dan berpacaran dengan Yudi. Sejauh ini, menurut keterangan Wira yang merupakan kakak kandung korban, hubungan Nur dan Yudi terlihat seperti pada umumnya pasangan pacaran, tak ada sesuatu yang aneh.

Kondisi korban saat ditemukan [imagesource]

Hingga pada hari suatu hari, di Kawasan kebun Jalan Kurnia Makmur RT 23, sepasang sejoli Nurhayati dan Yudi Hartono ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di pijakan pohon aren.

Saat itu, posisi Nurhayati berada di depan dengan tangan telentang, sementara kepalanya bersandar di dadan kanan Yudi yang berada tepat di belakangnya, posisi mereka nyaris berpelukan.

Sudah menghilang beberapa hari

Diketahui jika Nurhayati sudah meninggalkan rumah selama beberapa hari. Saat itu, Nur dijemput oleh kekasihnya Yudi.

Setengah jam sebelum berangkat, Yudi menghubungi Wira—kakak kandung Nur untuk minta izin mengajak adiknya bertemu untuk terakhir kali.

Korban semasa hidup [image source]

Sebelum membawa Nur, Yudi juga pergi ke belakang rumah sang pacar. Diduga saat itu Yudi telah mengambil tali nilon sepanjang dua meter.

Mereka akhirnya pergi pamit, dan saat itu pula Wira merasakan firasat tidak enak tentang adiknya. Wira juga sempat berpesan agar kedua pasangan itu hati-hati.

Titik terang baru ditemukan setelah korban tiga hari menghilang

Sejak menghilangnya Nurhayati, baik keluarga dan masyarakat setempat mulai melakukan segala cara guna menemukan gadis berparas ayu tersebut. Wira dan suaminya berkali-kali menelpon hingga mengirim pesan ke nomor ponsel Nurhayati, namun sama sekali tak menemukan balasan.

Pencarian baru menemukan titik terang setelah salah seorang warga bernama Mustari menemukan motor milik korban di semak-semak, kunci kontaknya juga masih menempel.

Sejoli bunuh diri [image source]

Mustari menyangka motor tersebut hasil curian yang disembunyikan, ia akhirnya memberitahu beberapa warga hingga akhirnya informasi tersebut sampai ke pihak kepolisian.

Motor tersebut akhirnya dibawa ke markas sebagai barang bukti, sementara pencarian ditunda karena hari mulai malam.

Dikebumikan bersebelahan

Keesokan harinya, keluarga korban serta beberapa warga memutuskan mencari Nurhayati di sekitar motor korban ditemukan. Namun, baru beberapa menit mencari, keluarga menemukan sesuatu yang tak diduga.

Tubuh Nurhayati dan Yudi tergantung dengan posisi nyaris berpelukan. Dilihat dari kondisi korban yang sudah membusuk, diguga jika korban meninggal sejak pertama kali meninggalkan rumah.

Ilustrasi makam [image source]

Setelah jenazah diturunkan, keduanya pun dibawa ke RSUD AW Sjahranie. Pihak keluarga sebenarnya ingin Nur dimakamkan di Manado.

Namun sayang, kondisi perempuan muda tersebut yang sudah nyaris membusuk tidak memungkinkan. Akhirnya Nur dan Yudi dikebumikan bersebelahan di kuburan muslim RT 23, Loa Jalan Ilir.

Penyebab bunuh diri yang masih simpang siur

Tak ada yang tahu pasti penyebab dua sejoli ini bunuh diri. Padahal, sebelumnya mereka sudah memutuskan untuk menikah. Keluarga juga sudah memberikan restu, tinggal menunggu pihak keluarga Nurhayati yang masih di Manado mengirimkan kartu keluarga untuk mengurus KTP Samarinda.

Namun ternyata, Yudi sudah tidak sabar ingin menikah dengan Nurhayati. Nur akhirnya juga tak sabar ingin punya KTP.

Ilustrasi gantung diri [image source]

Ketua RT setempat juga mengatakan jika ia pernah diancam saat korban hendak mengurus KTP, Nur sempat mengatakan akan bunuh diri jika dipersulit saat mengurus KTP.

Tak hanya itu, ada pula yang mengatakan jika hubungan keduanya kerap putus nyambung, dan ada pulang yang bilang jika hubungan keduanya tak mendapat restu keluarga. Hingga saat ini, tak ada kejelasan apa yang membuat Nur dan Yudi bunuh diri, barangkali hanya sejoli itu sendiri dan Tuhan yang tau alasan sebenarnya.

Dari kisah sejoli tersebut, semoga bisa jadi pembelajaran bagi kita untuk lebih dewasa. Sebelum mencintai orang lain, akan lebih baik jika kita lebih mencintai diri sendiri daripada apapun, hingga apapun yang terjadi, nyawa diri yang tak memiliki garansi ini tak sampai dikorbankan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index