Pilkades Desa Tanjung Baru Diduga Sarat dengan Politik Uang

Pilkades Desa Tanjung Baru Diduga Sarat dengan Politik Uang
Ilustrasi

INDRAGIRI HILIR - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Indragiri Hilir pada tangal 30 Agustus lalu yang diikuti oleh 58 Desa masih menyisakan berbagai persoalan, beberapa Desa terindikasi praktek kecurangan dan money politic (politik uang).

Seperti di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah, kepala desa terpilih yang unggul dalam pilkades di desa itu, Helmi dilaporkan telah melakukan kecurangan dengan ‘bag-bagi uang’ untuk memuluskan niatnya menjadi kepala desa.

Pemilihan Kepala Desa Tanjung Baru diikuti oleh lima kandidat, berdasarkan hasil Rekapitulasi dan Rapat Pleno Penghitungan Suara Pilkades Serentak Tahun 2017 dari Panitia Pilkades Tingkat Desa, Calon Idi Ahmad mendapat 77 suara, Abdul Salam 114 suara, Abdul Rahim mendapat 277 suara, Helmi mendapat 324 dan Ahmad Sarbini mendapat 246 suara, Suara sah 1.038, Suara tidak sah  23, Jumlah pemilih yang hadir 1.061, Surat suara rusak 17 Lembar.

Atas dugaan money politik, Helmi telah dilaporkan ke pihak Panwaslu Pilkades Kecamatan Tanah Merah dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMPD) Kabupaten Indragiri Hilir.

Beberapa warga telah menyatakan siap menjadi saksi praktek money politik ‘bagi-bagi uang’ yang diduga dilakukan oleh kandidat nomor urut 04 atas nama Helmi bersama para tim suksesnya.

“Dengan ini bersedia menjadi saksi atas kecurangan pemilihan kepala desa oleh nomor urut 4 (empat) atas nama bapak Helmi yang telah membagikan kepada masyarakat berupa uang sogokan termasuk saya sendiri menerima uang tersebut dan saya disiruh mencoblos nomor urut 4 atas nama calon Helmi,” ungkap salah satu warga Desa Tanjung Baru, M Saleh dalam pernyataannya diatas matrai.

Masyarakat berharap persoalan pilkades Desa Tanjung Baru agar dapat segera di peroses dan ditindak lanjuti oleh para lembaga terkait untuk mewujudkan pesta demokrasi yang adil jujur dan berkualitas.

“Ini tidak bisa dibiarkan, karena ini akan mempengaruhi Pilkades mendatang, siapa yang banyak uang bias membeli suara masyarakat dan siapa yang banyak uang bisa menjadi kepala desa, mau dibawa kemana negeri ini?, tidak ada lagi pemilihan kepala desa yang sesuai hati nurani, tidak lagi memandang pigur calon kepala desa yang baik, oleh karena itu kami meminta kepada pemerintah DPRD, DPMPD, KPU, Kapolres untuk memperoses dan menindaklanjuti persoalan ini,” ujar salah seorang penggugat, Kamran, Selasa (26/09/2017).

Camat Tanah Merah, Yuliargo, S.Sos, M.Si selaku ketua Panwaslu Kecamatan Tanah Merah ketika dikonformasi awak media membenarkan adanya laporan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh salah satu kandidat calon kepala Desa Tanjung Baru.

“Itu sudah selesai, kita sudah tanggapi sesuai aturan yang ada, Sesuai Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) jika ada terjadi kecurangan atau money politik itu dilaporkan selambat-lambatnya tiga hari setelah kejadian, bukan tiga hari setelah pemilihan, mereka melapornya sudah tanggal enam September,” terang Yuliargo.

Helmi Bantah Tegas Tuduhan Politik Uang

Helmi yang saat ini berada di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung ketika di konformasi melalui sambungan seluler membantah keras tuduhan telah melakukan polititi uang yang dialamatkan kepada dirinya sebagai salah satu kandidat calon kepala Desa Tanjung baru pada pemilihan 30 Agustus lalu.

Dikatakan Helmi sebagai kandidat, dirinya menjungung tinggi peraturan yang ada dan sesuai dengan surat pernyataan yang ditanda tangani semua calon sebelum pemilihan.

Salah satu yang tertuang pada point 10 pada surat pernyataan tersebut, bersedia diberhentikan sebagai calon kepala desa atau diberhentikan dari jabatan kepala desa apabila terbukti melakukan politik uang dalam pemilihan kepala desa berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

“Dengan tegas saya katakan itu (politik uang, red) tidak ada, mungkin ada pihak yang merasa tidak puas saja, menurut saya itu biasa kalo ada yang merasa tidak puas,” ujar Helmi dilansir Inhilklik.com, Jumat (29/09/2017).

Helmi mengajak dan mengingkan seluruh masyarakat Desa Tanjung baru tidak lagi terkotak-kotak pasca pemilihan Kepala Desa hanya karena berbeda pilihan dan pandangan politik.

“Dulu sebelum pemilihan mungkin kita berkotak-kotak, sekarang jangan lagi lah berkotak-kotak kan kita sudah berada dalam satu kendaraan bagaimana Desa Tanjung Baru ini semakin lebih baik,” ujar Helmi.

Halaman :

Berita Lainnya

Index