7 TKW Indonesia Tewas Akibat Kecelakaan Maut di Malaysia, Ini Fotonya

7 TKW Indonesia Tewas Akibat Kecelakaan Maut di Malaysia, Ini Fotonya
Facebook

HARIANRIAU.CO - Sebanyak tujuh Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia menjadi korban kecelakaan bus karyawan milik pabrik Plexus dan Sony, Selasa (24/10/2017) pagi. Mereka merupakan penumpang bus duduk di belakang, meninggal dunia karena tergencet ditabrak.

Mereka tidak punya banyak kesempatan untuk melarikan diri saat mereka ditabrak oleh bus lain dari belakang.

Insiden yang terjadi pada pukul 5.50 pagi waktu setempat di tol North-South Expressway (NSE) utara Km147, empat pekerja pabrik perempuan Indonesia meninggal tercampak dari bus sementara tiga lainnya masih duduk di tempat duduk mereka.

Seorang penumpang di bus lain meninggal setelah dia juga disematkan di tempat duduknya. Dia diidentifikasi sebagai warga Malaysia bernama Noriah Kasa (40).

Adapun tujuh orang Indonesia yang menjadi korban kecelakaan masing-masing Titik Katinengsih, 23, Serlia, 21; Resni Tumangger, 22; Yeni, 20; Sartika Pasaribu, 19; Wami Windasih, 19, dan Faridah, 18.

Bus TKW Indonesia (Facebook.com)

Dilansir tribun, kecelakaan itu juga melibatkan 44 korban lainnya mengalami luka-luka, termasuk sembilan mengalami luka serius.

Sedangkan tujuh penumpang lainnya lolos tanpa cedera.

Kapolsek Seberang Prai Tengah, Pinang Malaysia, Asisten Komisaris Nik Ros Ashan Nik Abdul Hamid mengatakan penyelidikan awal di tempat kejadian mengungkapkan bahwa bus tersebut mengangkut 39 perempuan Indonesia dan Nepal ke pabrik Sony di Prai, berhenti di jalur kiri jalan raya setelah mengalami masalah mesin.

"Bus lain, mengangkut 17 wanita lokal dari Parit Buntar ke pabrik Plexus di Bayan Lepas, gagal mengerem seketika lalu membanting ke arah bus yang mogok."

"Dampak kecelakaan menyebabkan bus mendorong bus yang mogok ke sisi kanan jalan raya," katanya kepada wartawan.

Kecelakaan maut di Penang Malaysia, 7 TKW meninggal

Kecelakaan maut di Penang Malaysia, 7 TKW meninggal (MyNewsHub)

Nik Ros Ashan mengatakan, dua pengemudi bus pabrik, berusia 23 dan 37, selamat tanpa cedera.

Mereka telah ditahan selama empat hari untuk penyelidikan atas kecelakaan fatal tersebut.

Kedua sopir ditangkap segera setelah kecelakaan dan keduanya telah melakukan tes urine dan sampel darah mereka.

Polisi mengatakan mereka hanya bisa menyampaikan penyebab kecelakaan setelah hasil lab diperoleh.

Nik Ros Azhan mengatakan bahwa seorang sopir muda bus itu memiliki tiga surat perintah penangkapan yang dikeluarkan sebelumnya karena berkendara tidak memiliki lisensi mengemudi (SIM).

Di samping itu dia juga pernah melanggar lampu merah dan tidak mengenakan sabuk pengaman.

"Sedangkan untuk supir lainnya, dia belum memiliki catatan sebelumnya," tambahnya.

Saat dipantau di tempat kejadian menunjukkan bahwa kedua bus pabrik rusak parah.

Kecelakaan itu juga menyebabkan kemacetan lalu lintas sejauh 15 kilometer.

Sementara itu, deputi direktur Pemadam Kebakaran, Mohamad Shoki Hamzah mengatakan bahwa mereka mendapat telepon darurat sekitar pukul 06.20 pagi waktu setempat.

"Ketika sampai di tempat kejadian, kami melihat dua bus pabrik terlibat dalam sebuah kecelakaan, termasuk sebuah van."

"Kami segera melakukan penyelamatan dan mengirim mereka yang terluka ke rumah sakit, dengan bantuan agensi lain."

"Selain RS Seberang Jaya, yang terluka juga dikirim ke rumah sakit Sungai Bakap dan Bukit Mertajam."

Operasi penyelamatan berakhir pada pukul 9,02 pagi.

Sementara itu, suasana pedih dirasakan di Unit Forensik Rumah Sakit Seberang Jaya ketika kerabat dan teman-temannya korban datang dengan meratapi peristiwa maut itu setelah mengidentifikasi orang yang mereka cintai.

Banyak yang terlihat terisak tak terkendali dan harus dihibur oleh teman-temannya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index