SELAMAT YA... Seorang Pemuda di Solo Nikahi Perempuan Paruh Baya

SELAMAT YA... Seorang Pemuda di Solo Nikahi Perempuan Paruh Baya
Pernikahan pemuda dengan perempuan paruh baya di Solo (Foto: Bramantyo/Okezone)

HARIANRAIU.CO - Fenomena pernikahan dengan wanita yang berusia lebih tua sepertinya juga dilakukan oleh beberapa pemuda. Kali ini pemudadi Kota Solo, Jawa Tengah. Ari pemuda berusia 19 tahun ini, warga Tegalmulyo, Purwosari Solo, memutuskan menikahi Suwarni, warga Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah. Meski usia keduannya terpaut jauh, namun Ari tak begitu memperdulikannya.

Saat didatangi ke kerumahnya, di depan rumah yang letaknya di pinggir kali, masih terlihat sebuah tenda terpasang didepan rumah.

Terlihat juga seorang wanita tengah menyingkirkan air yang masuk ke rumahnya. Maklum, hujan baru saja turun mengguyur, sehingga air menggenangi bagian dalam.

"Monggo-monggo melebet. Nuwun sewu, lagi tak pel. Amargi, banyu hujan melebet. Maklum, griyone cilik (silahkan masuk-silahkan masuk. Maaf, baru saja di pel. Soalnya air hujan masuk. Maklum, rumahnya kecil," papar seorang perempuan yang diketahui bernama Suyati yang tak lain ibu kandung Ari, Sabtu (11/11/2017).

Awalnya, Suyati mengira okezone teman dari Ari. Setelah dijelaskan barulah Suyati memahaminya. Dengan terus-terang, Suyati membenarkan bila anaknya, Ari baru saja menikahi seorang perempuan yang usianya jauh dengan anaknya.

"Iya benar, anak saya baru saja menikah dengan Suwarni yang usianya lebih tua," jelas Suyati mengawali ceritannya.

Namun Suyati sendiri tidak mengetahui pasti berapa usia dari menantunya itu.

"Aduh berapa ya usianya. Saya lupa tuhNdok piro usia bojene adikmu kui (nak berapa usia istri dari adikmu itu),"tanya Suyati pada anaknya yang perempuan.

Sayangnya, putri Suyati sendiri pun tidak begitu paham. Baru setelah menyebutkan angka 50 tahun keduanya membenarkannya.

"Ya, sekitar itu umurnya. Saya tidak mengingatnya. Pokoknya, anak saya menikah, ya sudah, itu saja," terangnya.

Menurut Suyati, putra kedua dari dua bersaudara ini, baru saja pulang ke rumah istrinya di kawasan Cemani, Grogol, Sukoharjo setelah menggelar Ngundu mantu di rumahnya sendiri.

Keduannya menikah pada Jumat 10 Nopember 2017 di kediaman pengantin wanita, di kawasan Cemani dengan dihadiri orang tua dan keluarga kedua belah pihak.

Keduannya berkenalan ditempat Ari biasa jadi tukang parkir di sebuah toko komputer di daerah Purwosari usai lebaran.

Suyati sendiri tak mengira bila anaknya ini akhirnya jatuh hati dengan perempuan yang usianya sepantaran dengan dirinya.

"Mereka itu kenalannya sudah lama. Habis lebaran, Ari bilang, bu aku mau nembung cewek orang Karangdowo, Klaten. Memang awalnya, yang perempuan itu setelah cerai dengan suami pertamanya tinggal di Klaten, terus pindah ke Cemani," jelas Suyati.

Sebagai orang tua sebenarnya, apalagi orang tunggal, Suyati sebenarnya merasa sedikit berat.

Karena Ari masih sangat muda dan jiwanya masih labil serta pekerjaannya juga belum tetap. Apalagi Suwarni seorang janda yang sudah memiliki dua anak. Bahkan salah satu anaknya sudah menikah.

"Waktu saya ketemu dengan perempuannya saya tanya, apa kamu sudah hamil sama Ari, koksampai mau dinikahi. Dia jawab belum hamil. Setelah berkonsultasi dengan pakdhenya Ari, akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk memenuhi permintaan Ari agar melamar Suwarni. Ya barangkali ini sudah jodohnya ya kita ikuti saja kemauannya," lanjut Suyati.

Melihat keseriusan keduannya, Suyati pun hanya bisa meminta pada Suwarni tidak akan menuntut keluarganya bila anaknya itu jauh dari harapannya.

Permintaan itu dilakukan Suyat karena paham Ari hanyalah seorang tukang parkir. Bersekolah juga bukan di sekolah umum, namun di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Ari juga memiliki kekurangan yakni agak telat daya berpikirnya (daya responsnya agak lambat).

"Saya katakan juga kowe orang kena nuntut yenAri kenapa-napa. Dan jawaban sang perempuan bisa menerima semua keadaan Ari. Dan siap untuk momong (membimbing) Ari," pungkas Suyati.

Halaman :

Berita Lainnya

Index