Bahkan pohon tua itu juga menjadi daya tarik istri Kapolda Sumbar dan sudah membawa pula orang kehutanan yang hasilnya hampir sama dengan hasil penelitian ahli dari Unand Padang.
“Orang tertua di Andaleh ini umurnya 99 tahun, ditanya ke beliau jawabannya waktu dia usia anak-anak pohon tersebut sudah sebesar itu juga,”menambahkan seorang staf Kantor Pemerintahan Nagari.
Bahkan menurut masyarakat Pohon Andalas itu memiliki sinyal akan datang musibah di nagari tersebut.
“Kalau daunnya masih berjatuhan warga menganggap nagari aman dan damai hasil panen sawah masyarakat juga aman, tapi kalau daun pohon itu tidak berjatuhan itu pertanda musibah bagi nagari, misalnya padi di sawah diserang hama tikus sehingga gagal panen. Itu anggapan tidak kepercayaan ya,” ujar Sekretaris Wali Nagari Andaleh dilansir riausky.com.
Pohon Andalas besar luar biasa dengan usia 900 tahun tentu menjadi ikon baru bagi Nagari Andalas tersebut selain selama ini dikenal dengan negeri bunga.
“Potensi wisata kami cukup komplit, ada view yang bisa memandang Danau Singkarak dan Laut Pariaman, juga ada air terjun dan taman Raflesia,” ujar Ahmad seperti dilansir dari tribun sumbar.
Tapi masih proses pengembangan dan juga memberikan pemahaman kepada masyarakat nagari kalau potensi pohon andalas raksasa itu bisa menjadi ikon dan daya tarik orang datang ke Nagari Andaleh.
Lokasi pohon Andaleh ini sendiri bisa ditempuh sekitar 15 menit dari kota Padang Panjang.
.jpeg)
