Penahanan Setya Novanto Tak Pengaruhi Suara Golkar di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019

Penahanan Setya Novanto Tak Pengaruhi Suara Golkar di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019

HARIANRIAU.CO - Penahanan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi e-KTP, tak akan membuat suara ‘pohon beringin’ terdegradasi pada Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019. Kasus tersebut juga tidak akan berdampak besar pada program Partai Golkar yang sudah dibuat selama Setnov masih aktif.

Penilaian ini disampaikan pengamat politik Sumatera Utara (Sumut), Shohibul Anshor Siregar, Senin (20/11/2017).

“Saya tidak yakin hal itu akan terjadi, apalagi akan mendegradasi Golkar menjadi partai gurem. Alasannya karena kualitas rata-rata kader Golkar itu sangat mumpuni. Bisa saja ia tak begitu hirau Pilkada, tetapi untuk memenangkan diri sendiri dalam Pileg ia mampu bertarung dan siap berhadapan dengan kader partai mana pun,” ujar Shohibul dilansir medansatu.

Akademisi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan itu juga mengatakan, simpati akan muncul kepada Golkar sebagai partai terzalimi. Menurutnya, Hal itu bisa memicu dukungan untuk tak terdegradasi.

“Keterpilahan rakyat Indonesia saat ini antara pro sistem Jokowi dan oposisi terhadapnya. Kita sudah mulai menyadari apa yang sedang terjadi saat ini. Persis seperti Putin di Sovyet yang setelah berkuasa malah terlebih dahulu mengamankan berbagai potensi pendongkelan dan sebaliknya memupuk aspek-aspek yang melembagakan pelestarian kekuasannya,” tambahnya.

Menurutnya, langkah baik yang bisa dilakukan Partai Golkar adalah mendorong penyusunan dini daftar sementara Caleg untuk semua Dapil dan menugasi mereka untuk berjibaku kampanye Pilkada dan mereka tak boleh terhalang berimprovisasi karena dana.

“Mereka melakukan kampanye itu yang sekaligus bermakna mereka sudah melaukan uji coba untuk menjadi legislatif terpilih pada tahun berikutnya,” pungkasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index