Arab Saudi Sewa Tentara Bayaran AS Siksa Tahanan Koruptor?

Arab Saudi Sewa Tentara Bayaran AS Siksa Tahanan Koruptor?
AP/Jacob Silberberg

HARIANRIAU.CO - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, atau yang dikenal sebagai MBS diduga menyewa tentara bayaran Amerika Serikat yang Blackwater.

Pasukan keamanan bayaran ini diduga disewa untuk menginterogasi termasuk menyiksa dan memukuli pangeran dan pengusaha miliarder yang tertangkap dalam operasi antikorupsi di kerajaan ini.

Arab Saudi berusaha mengembalikan kekayaan negara yang konon telah hilang sebanyak US$100 miliar atau sekitar RpRp1300 triliun.

Seorang sumber di kerajaan Arab Saudi yang bercerita kepada media Daily Mail mengungkapkan MBS menyewa pasukan keamanan swasta Amerika, yang dikenal sebagai Blackwater.

Sekitar sebelas pangeran, empat menteri aktif dan ratusan pejabat serta mantan pejabat termasuk pengusaha miliarder negara itu ditangkap dalam pemberangusan terhadap praktek korupsi.

Raja Salman membentuk Komisi Antikorupsi Arab Saudi dan menunjuk Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman sebagai kepalanya. Mohammed memerintahkan penangkapan massal yang menjaring 208 orang, dengan tujuh diantaranya telah dilepas.  

Penangkapan itu diikuti 'interogasi' yang menurut sebuah sumber dilakukan oleh 'tentara bayaran Amerika', yang disewa pangeran berusia 32 tahun, dan sekarang menjadi tokoh kerajaan paling berkuasa .

"Mereka memukul, menyiksa, menampar, menghina para tahanan. Mereka ingin menghancurkan semuanya, " kata sumber itu, seperti yang dilansir Daily Mail padaRabu,  22 November 2017.

Sumber ini menambahkan Hotel The Ritz Carlton di Riyadh dijaga pasukan khusus Saudi. Namun proses interogasi dilakukan Blackwater, yang sekarang bernama Academi. Ini karena mayoritas penjaga mengenal para tokoh pejabat dan bangsawan secara dekat.

Sebelumnya beredar laporan tentang adanya penyiksaan seperti disebarkan oleh beberapa whistleblower Arab Saudi soal keterlibatan Blackwater dan penyiksaan para tahanan.   

Akun twitter whistleblower Saudi yang terkenal, @Ahdjadid, yang mengunggah apa yang dikatakan sebagai informasi orang dalam, juga mengklaim bahwa MBS telah membawa setidaknya 150 penjaga 'Blackwater'.

"Kelompok tentara bayaran Blackwater pertama tiba di Arab Saudi seminggu setelah penggusuran bin Nayef [pendahulu Salman sebagai putra mahkota]. MBS mengirim beberapa dari mereka untuk mengamankan tempat penahanan Nayef dan sisanya digunakan untuk melindungi dirinya sendiri. '

Klaim penyiksaan juga muncul baru-baru ini dalam sebuah artikel di New York Times. Seorang dokter di sebuah rumah sakit di Riyadh dan seorang pejabat AS mengatakan kepada Times bahwa sebanyak 17 tahanan telah menjalani perawatan medis.

Namun Fatimah Baeshen, juru bicara Kedutaan Besar Saudi di Washington, mengatakan kepada surat kabar ini bahwa penangkapan ditujukan untuk menangani kejahatan 'kerah putih'. Jaksa penuntut umum negara juga  memastikan penangkapan ini 'mematuhi undang-undang dan peraturan yang relevan'.

Blackwater sebelumnya juga disebut sebagai perusahaan yang diklaim kehadirannya di Arab Saudi di media sosial Arab, dan oleh presiden Lebanon. Presiden Lebanon mengunggah di Twitter bahwa mantan perdana menteri Saad Hariri ditahan di Riyadh oleh penjaga Blackwater, namun kemudian menghapus tweet tersebut.

"Pihak berwenang Libanon telah mengkonfirmasi informasi bahwa perusahaan Blackwater menjaga Hariri dan keluarganya - bukan pasukan keamanan resmi Saudi," tulis Michel Aoun, Presiden Lebanon pada Rabu pekan lalu.

Laporan lain menyebutkan, dua tahanan yang dianggap potensial melakukan perlawanan dalam tahta kerajaan adalah pengusaha tajir Alwaleed bin Talal dan Mutaib bin Abdullah. Keduanya paling keras mengalami siksaan.

Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman selaku ketua Komisi Antikorupsi Arab Saudi menangkap sedikitnya 40 pangeran dan lebih dari 200 pengusaha, pejabat militer dan mantan pejabat karena tudingan korupsi.

Sumber: tempo

Halaman :

Berita Lainnya

Index